Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

AHY Dinilai Penuh Intrik dan Kurang Semangat, Pendiri Partai Demokrat Khawatir 2024 Ajang Terakhir

Ketua Umum Partai Demokrat AHY dinilai memiliki gaya kepemimpinan penuh intrik. Hal ini dikhawatirkan Pemilu 2024 mendatang menjadi ajang terakhir.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Miftah
zoom-in AHY Dinilai Penuh Intrik dan Kurang Semangat, Pendiri Partai Demokrat Khawatir 2024 Ajang Terakhir
HANDOUT
HM Darmizal MS- Ketua Umum Partai Demokrat AHY dinilai memiliki gaya kepemimpinan penuh intrik. Hal ini dikhawatirkan Pemilu 2024 mendatang menjadi ajang terakhir. 

Lebih lanjut, mantan Wasekjen Demokrat ini juga menilai, gaya play victim dan pencitraan juga terkesan dalam kepemimpinan AHY.

Gaya yang berlebihan itu justru membuatnya khawatir Partai Demokrat akan mulai ditinggalkan masyarakat.

Padahal, hal itu bukan nilai yang dibangun oleh para pendiri.

"Play victim dan pencitraan berlebihan adalah gaya pengurus baru yang lupa akan sejarah partai," tegasnya.

Darmizal Sebut KLB Pertanda Baik

Sementara itu, Darmizal mengaku terkejut saat mengetahui isu Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat yang dilancarkan beberapa kader hingga menyeret nama Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

Namun, ia justru mengungkapkan isu tersebut adalah pertanda baik.

Baca juga: Jokowi Tak Respon Surat AHY, Sekjen Demokrat: Masih ada Teka Teki yang Tersimpan

Berita Rekomendasi

Menurutnya, KLB yang tengah menjadi polemik di tubuh Demokrat bukan tindakan ilegal.

Darmizal pun memahami, semangat kader yang meminta KLB semakin meluas karena keinginan menjadikan partai ini besar.

"Bagi saya ini sangat fenomenal dan mengejutkan. Ini pertanda baik, karena KLB bukanlah suatu kudeta kekuasaan partai politik atau pengambil alihan kekuasaan pimpinan partai secara ilegal."

Mantan politikus Demokrat HM Darmizal (kemeja hitam)
Mantan politikus Demokrat HM Darmizal (kemeja hitam) (Seno Tri Sulistoyono/Tribunnews.com)

"KLB merupakan suatu misi yang jelas dan tegas tertuang pada AD/ART partai sebagai mekanisme demokrasi yang dapat dilakukan oleh para tokoh atau kader untuk menyelamatkan partai," katanya kepada Tribunnews.com, Selasa (9/2/2021).

Salah satu pendiri Partai Demokrat ini juga membantah tujuan KLB untuk menyingkirkan keluarga Cikeas.

Dia beralasan, tindakan KLB justru menyelamatkan Partai Demokrat dan merebut kembali kejayaaan politik yang pernah dicapai.

Hal itu, lanjut Darmizal, demi mewujudkan kehidupan masyarakat Indonesia yang lebih baik.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas