Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Epidemiolog: Idealnya Ada 30 Tracer Per 100.000 Penduduk untuk Kasus Covid-19 di Indonesia

Angka ini tentunya masih jauh jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 270,2 juta jiwa.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Epidemiolog: Idealnya Ada 30 Tracer Per 100.000 Penduduk untuk Kasus Covid-19 di Indonesia
(Shutterstock/Petovarga)
Ilustrasi virus corona. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman mengatakan angka ideal petugas pelacak (tracer) kontak virus corona (Covid-19) adalah 30 per 100.000 penduduk.

Ini jika melihat perkembangan kasus Covid-19 yang terjadi di Indonesia.

Namun saat ini, Indonesia hanya memiliki sekitar 5.000 tracer.

Angka ini tentunya masih jauh jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 270,2 juta jiwa.

Baca juga: Tekan Penularan Covid-19, Wakil Wali Kota Tangsel Imbau Warganya Tetap di Rumah Saat Libur Imlek

Berdasar pada data hasil Sensus Penduduk 2020 yang berlangsung tahun lalu dan diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS), hingga September 2020, jumlah penduduk Indonesia meningkat 32,57 juta jiwa jika dibandingkan tahun 2010 yang hanya mencapai 237,63 juta jiwa.

"Jadi 5.000 orang ya sangat jauh, karena idealnya ya itu setidaknya sekitar 30 petugas pelacak per 100.000 penduduk pada situasi seperti Indonesia ini. Berarti kalau 30 (tracer) ya dikalikan berapa penduduk Indonesia," ujar Dicky, kepada Tribunnews, Jumat (12/2/2021).

Berita Rekomendasi

Ia kemudian menyebut Jakarta sebagai contoh, jika kota ini memiliki 10 juta penduduk, maka idealnya harus ada sekitar 3.000 tracer.

Baca juga: Epidemiolog: karena Mirip Gejala Flu Banyak yang Tidak Menyadari Terinfeksi Covid

"Katakanlah, (idealnya) kalau 30 per 100 ribu penduduk, Jakarta misalnya 10 juta, ya berarti harus ada 3 ribuan pelacak untuk 10 jutaan itu," kata Dicky.

Tentunya Indonesia membutuhkan tracer yang jauh lebih banyak dibandingkan skala Jakarta.

"Nah apalagi kalau untuk seluruh Indonesia ya, (jumlah tracer) ini tentu harus ditambah," papar Dicky.

Namun menurutnya ada cara lain yang bisa digunakan selain mengoptimalkan petugas tracer, yakni memanfaatkan digital tracing seperti yang dilakukan sejumlah negara, satu diantaranya Vietnam.

Baca juga: UPDATE: Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Berkurang 1.406, Kini Totalnya 165.086

"Kecuali ini diperkuat di perkotaan dengan seperti yang Vietnam, Korea Selatan, Taiwan, Jepang lakukan dengan digital tracing yang menggunakan handphone dan sebagainya," tutur Dicky.

Kendati demikian, di Indonesia, petugas  tracer tetap diperlukan agar tracing bisa dilakukan secara maksimal.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas