Libur Imlek, Korlantas Pastikan Tak Ada Lonjakan Signifikan Arus Kendaraan di Tol Cikampek
Sejauh ini arus kendaraan yang keluar Tol Cikampek mengarah ke Jawa Tengah dan sekitarnya hanya naik sekitar 9-10 persen.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kabag Ops Korlantas Polri Kombes Rudi Antariksa memastikan tak ada lonjakan arus kendaraan yang signifikan pada malam Imlek, Kamis (11/2/2021)
Rudi mengatakan, sejauh ini arus kendaraan yang keluar Tol Cikampek mengarah ke Jawa Tengah dan sekitarnya hanya naik sekitar 9-10 persen.
“Kita di KM 19. Kita sudah mendengar informasi juga kita cek ke lapangan tadi di KM 19, KM 57 yang akan mengarah ke trans Jawa maupun ke Bandung ini dari siang belum mengalami peningkatan arus yang signifikan,” kata Kabag Ops Korlantas Polri Kombes Rudi Antariksa di KM 19 tol Jakarta-Cikampek, Bekasi, Jawa Barat, Kamus (11/2/2021).
“Tadi kita konfirmasi ke gate tol Cikampek utama, ada kenaikan sedikit 9-10 persen arus mengarah ke Jawa,” lanjut dia.
Baca juga: Ternyata China, Tengku Zulkarnain Ucap Selamat Tahun Baru Imlek, Yunarto Wijaya Bereaksi Sebut Ayah
Baca juga: Jokowi Minta Dikritik, Sudjiwo Tedjo Beber Fakta Soal Buzzer, Beda Berpendapat, Curhat dengan Baper
Rudi mengatakan landainya kondisi arus mudik libur imlek seiring dengan sosialisasi yang dilakukan pemerintah melalui surat edaran gugus tugas No 7 tentang larang Berpergian di masa liburan imlek bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, dan Polri maupun BUMN.
Baca juga: ASN Diminta Isi Daftar Absensi hingga Kirim Lokasi Terkini Saat Libur Imlek 2021
Selain itu, pandemi Covid-19 yang belum berakhir juga disebut membuat masyarakat lebih memilih di rumah dalam menjalani libur Imlek tahun ini.
“Jadi ini memang karena sangat efektif Karena sosialisasi dari surat edaran gugus tugas tentang larang berpergian jauh di libur panjang ini untuk ASN, TNI-POLRI, BUMN maupun himbauan kepada karyawan swasta untuk liburan panjang karena masih dalam situasi pandemi dan karena ada perpanjangan PPKM. Ini supaya benar-benar Covid-19 terkendali,” katanya.
Selain itu, cuaca ekstrem di beberapa wilayah yang sedang tidak bagus membuat masyarakat untuk tidak berpergian.
Salah satunya banjir di Pantura dan amblasnya jalan tol di KM 122 Cipali akibat tanah bergerak karena curah hujan yang tinggi.
“Tentu ada pengaruhnya. Suasana yang masih dalam kondisi pandemi ini kemudian juga masyarakat memantau bahwa di musim cuaca ekstrem ini ada kerusakan di KM 122 tol Cipali."
"Kemudian di jalur-jalur pantura ada banjir, Semarang, Subang, di Pantura banyak yang banjir. Nah ini masyarakat sudah ada larangan juga, suasana dimana mana banjir, ada tanah longsor, kalau tidak penting-penting amat ngapain harus pergi,” kata dia.
Meski begitu, Rudi memastikan jajaran Polisi Lalu Lintas sebagaimana instruksi Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono telah menyiapkan sejumlah skenario bila terjadi kepadatan kendaraan di titik-titik rawan.
Satu di antaranya melakukan rekayasa lalu lintas dengan menerapkan contraflow.
“Sampai saat ini belum ada tapi kita sudah menyiapkan skenario-skenario kalau nanti terjadi kepadatan biasanya ini di KM 47, pertemuan tol atas dan bawah, nanti kita lalukan contraflow flow daei Km 47 sampai KM 61 kalau ada kepadatan. Namun di lapangan justru malah banyak pantauan arus yang dari Jawa yang ke Jakarta,” katanya.
Rudi memastikan arus mudik malam ini terpantau lancar dan terkendali.
“Jadi sampai hari Ini arus mudik Masih lancar dan terkendali,” ujarnya.
Jasa Marga Minta Masyarakat Batasi Mobilitas di Libur Imlek
PT Jasa Marga (Persero) Tbk meminta masyarakat sebagai pengguna jalan untuk membatasi mobiltas atau tetap berada di rumah.
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru menegaskan hal ini penting guna menekan penyebaran penularan Covid-19 selama libur panjang Imlek 2021.
“Kalaupun harus bepergian dengan menggunakan kendaraan, kami mengimbau pengguna jalan tetap menjalankan protokol kesehatan, yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir serta menghindari kerumunan,” kata Heru, Kamis (11/2/2021).
“Kami mengimbau agar pengguna jalan mengatur waktu perjalanan dengan baik. Hindari waktu-waktu favorit yang diprediksi menjadi puncak arus lalu lintas (lalin), baik keluar meninggalkan Jakarta dan maupun saat kembali ke Jakarta nantinya," ujarnya.
Untuk mengantisipasi kepadatan yang berpotensi terjadi saat periode libur Tahun Baru Imlek, Jasa Marga telah menyiapkan langkah antisipasi untuk layanan transaksi, layanan lalu lintas, layanan konstruksi dan layanan tempat istirahat/rest area.
Khusus pada layanan di tempat istirahat, Heru menjelaskan, Jasa Marga mengoptimalkan layanan di berbagai fasilitas yang tersedia dengan penerapan physical distancing melalui pembatasan pengunjung dan kapasitas parkir maksimum 50 persen.
“Kami mohon komitmen pengguna jalan untuk dapat disiplin protokol kesehatan di manapun berada. Bawa bekal dari rumah dan pastikan BBM terisi penuh sebelum melakukan perjalanan," ujarnya.
Jika harus mampir ke rest area untuk istirahat, pihaknya meminta tetap menggunakan masker, mencuci tangan dan jaga jarak, memilih untuk take away makanan dibandingkan makan di tempat, dan membawa peralatan ibadah pribadi.
"Kami imbau berada di rest area maksimal 30 menit,” jelas Heru.
Jasa Marga juga mengimbau pengguna jalan yang hendak bepergian untuk memastikan kondisi kendaraan dan pengendara dalam keadaan prima, jaga jarak aman kendaraan serta pastikan kecukupan saldo uang elektronik.
Wisatawan yang Hendak Libur Imlek di Puncak Bogor Wajib Tunjukkan Surat Rapid Antigen
Pemerintah Kabupaten Bogor berencana melakukan operasi yustisi.
Hal ini dilakukan mengantisipasi melonjaknya wisatawan ke Puncak Bogor pada libur panjang Hari Raya Imlek pada 12-14 Februari 2021.
Operasi ini akan dilakukan di Simpang Gadog, Kecamatan Megamendung, pada Jumat (12/1/2021).
Dalam operasi ini, Pemkab Bogor mewajibkan surat Rapid Antigen bagi masyarakat luar Bogor yang akan memasuki kawasan Puncak Kabupaten Bogor.
“Kami akan melakukan kegiatan operasi yustisi dan pemberlakuan surat rapid antigen bagi semua wisatawan,” kata Bupati Bogor Ade Yasin, Kamis (11/2/2021).
Baca juga: Dinkes Kota Tangerang Tanggapi Limbah Medis dari Hotel Tempat Isolasi OTG yang Dibuang ke Bogor
Baca juga: Update Pembuangan Limbah APD di Cigudeh dan Tenjo: Otak Pelaku Diburu, Polisi Tetapkan 2 Tersangka
Kebijakan ini dilakukan untuk meminimalisir adanya wisatawan atau masyarakat luar Bogor, yang lolos masuk wilayah Kabupaten Bogor, tanpa surat rapid antigen.
Aturan ini merupakan bagian dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) kesepuluh yang berlangsung 9-22 Februari 2021.
“Pengetatan PPKM juga dilakukan untuk memutus mata rantai Covid-19 di Kabupaten Bogor, serta mencegah terjadinya kerumunan tempat wisata kawasan Puncak Kabupaten Bogor,” papar Ade.
Baca juga: Libur Imlek, Korlantas Pastikan Tak Ada Lonjakan Signifikan Arus Kendaraan di Tol Cikampek
Sebagai informasi, tingkat penyebaran Covid-19 di Kabupaten Bogor saat ini masih cukup tinggi.
Hingga Rabu (10/2/2021), ada total 8.758 kasus konfirmasi positif Covid-19 di wilayah ini.
Kasus sembuh saat ini mencapai 7.902 orang, meninggal 88 orang dan probable meninggal 278 orang.
Saat ini masih ada 762 orang pasien konfirmasi positif, 515 pasien suspek dan 11 pasien probable yang masih dalam pantauan.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Libur Panjang Hari Raya Imlek, Wisatawan Ke Puncak Bogor Harus Bawa Surat Rapid Antigen