Legislator PAN Dorong Pelaporan dan Labelisasi Radikal kepada Din Syamsuddin Segera Dicabut
Fraksi PAN menyayangkan tuduhan terhadap Din Syamsuddin yang disebut sebagai seorang yang radikal, tuduhan itu sangat meyakitkan.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin dilaporkan sekelompok yang mengatasnamakan Gerakan Anti Radikalisme Alumni ITB (GAR ITB) ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) karena dituduh radikal.
Terkait hal itu, anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengatakan Fraksi PAN menyayangkan tuduhan terhadap Din Syamsuddin yang disebut sebagai seorang yang radikal.
Saleh berpendapat makna radikal itu sendiri sebetulnya belum dipahami secara utuh oleh mereka yang melabeli itu.
Istilah radikal, kata dia, tidak selamanya buruk.
Namun, ketika dilaporkan ke KASN berarti makna radikal itu sendiri menjadi jelek dan buruk.
"Karena itu, kami tentu merasa bahwa tuduhan itu menyakiti salah seorang tokoh besar Indonesia yang selama ini dikenal sebagai orang yang memberikan keteduhan, dan membangun dialog lintas agama, lintas peradaban, bukan hanya di Indonesia, tetapi juga di dunia internasional," ujar Saleh, kepada wartawan, Senin (15/2/2021).
Baca juga: GAR ITB Tuduh Din Syamsuddin Radikal, Begini Tanggapan Waketum MUI
Menurutnya, Din Syamsuddin merupakan sosok yang selalu menggelar dialog interfaith, dialog antaragama, serta dialog antarperadaban.
Yang bersangkutan juga tak hanya ikut di dalam organisasi-organisasi interfaith di Indonesia, tetapi dunia internasional.
"Bahkan, beliau itu pernah juga bicara di PBB, terkait dengan bagaimana Indonesia bisa membangun hubungan yang sangat harmonis, kemudian meningkatkan kohesivitas sosial yang didasarkan pada Pancasila dan UUD 1945. Semua orang bisa mendengar ceramah beliau di PBB, itu ada di youtube, silakan saja, masih terekam dengan bagus," ungkap dia.
Saleh pribadi menganggap dirinya dekat dengan Din Syamsuddin.
Sebab yang bersangkutan adalah seniornya di Muhammadiyah, Pemuda Muhammadiyah, dan dosennya di UIN Syarif Hidayatullah.
Baca juga: Menteri Agama: Jangan Mudah Melabeli Pak Din Syamsuddin Radikal
Adapun mata kuliah yang Din Syamsuddin ajarkan disebutnya sangat modern, terutama tentang pemikiran Islam kontemporer.
Dalam pemikiran Islam kontemporer yang diajarkan itu di dalamnya ada toleransi, dialog, civil society dalam perspektif Islam.
"Karena itu, saya paham betul bagaimana pemikiran dan gerakan Pak Din Syamsuddin. Kalau misalnya beliau mungkin menyampaikan satu, dua kritik kepada pemerintah, itu harus dipastikan bahwa kritik beliau itu dalam konteks membangun Indonesia," kata Saleh.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.