RS Lapangan Yonkes 2 TNI AD Jadi 'Camp David' Mamuju
Material tenda yang digunakan sangat khusus, dirancang untuk bisa menyerap panas sehingga di dalam tenda sama sekali tidak terasa panas.
Editor: Hasanudin Aco
“Ada sekitar 30-an dokter spesialisnya, dokter umum hanya ada 2 orang itu yang bertugas di UGD dan poliklinik. Mereka sudah beroperasi dari tanggal 20 Januari dan direncanakan sampai 20 maret, berita terakhirnya seperti itu,” tuturnya.
Dia menambahkan kunjungan masyarakat yang berobat ke RS Lapangan Markas Korem 142/Tatag cukup banyak.
Di awal kedaruratan kebencanaan, jumlah pengunjung yang berobat bisa mencapai 400 orang per hari dan saat ini di masa pemulihan jumlah pengunjung yang berobat sekitar 100 orang per hari.
“Kunjungan masyarakat cukup banyak karena memang di RS lapangan ini tidak ada persyaratan administrasi dikarenakan situasinya kedaduratan kebencanaan sehingga tidak perlu membawa kartu BPJS dan lainnya dan tidak dipungut biaya apalun,” jelasnya.
dr Ani Hasibuan berharap RS lapangan milik TNI AD ini bisa beroperasi hingga infrastruktur pelayanan kesehatan di wilayah mamuju sudah pulih.
Saat ini memang beberapa RS yang ada di wilayah Mamuju sudah mulai beroperasi namun berkeberadaan RS Lapangan ini masih sangat diperlukan.
Hal itu lantaran masih banyak masyarakat yang kehilangan berbagai dokumen-dokumen untuk kepentingan berobat.
“Saat ini kan banyak masyarakat yang kehilangan KTP, kartu BPJS, misalnya harus membayar karena tidak mempunyai kartu BPJS tentu itu kesulitan di saat situasi yang masih rekonstruksi pasca bencana seperti ini. Harapan saya ada kebijakan lain,” pungkasnya.