Kepala BNPT Deklarasikan Kesiapsiagaan Nasional Salam Indonesia Harmoni
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Boy Rafli mendeklarasikan kesiapsiagaan nasional bertajuk 'Salam Indonesia Harmoni'.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli mendeklarasikan kesiapsiagaan nasional bertajuk 'Salam Indonesia Harmoni'.
Deklarasi kesiapsiagaan nasional guna mengajak seluruh masyarakat Indonesia mewujudkan Indonesia yang aman, damai dan harmonis.
Dalam deklarasi itu, Boy Rafli mengenakan kostum pakaian adat tradisi pria Minangkabau.
Boy Rafli mengatakan, Salam Indonesia Harmoni adalah sebuah upaya untuk menyapa bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke untuk sama-sama wujudkan Indonesia yang harmoni.
Baca juga: Ketua LPSK Beberkan Perjuangan Panjang untuk Bayarkan Kompensasi Korban Terorisme Masa Lalu
Boy Rafli berujar untuk menjadikan Indonesia yang harmoni perlu upaya mengingatkan semua pihak sama-sama wujudkan kesiapsiagaan masyarakat Indonesia.
Karena kejahatan terorisme, ucap Boy, kerap kali dibawa pihak-pihak tertentu dan terjadi proses transnasional ideologi yang mana tidak identik, asimetrik dengan kepribadian bangsa Indonesia,
"Maka kita harus waspada, karena mereka dengan proses propaganda yang dilaksanakan bisa membuat masyarakat tidak terasa, tiba-tiba terbawa arus, terbawa paham-paham yang tidak identik dengan keindonesiaan, dengan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia, dan oleh karenanya memerlukan kewaspadaan kita bersama," ujar Boy melalui keterangan tertulisnya, Selasa (16/2).
Boy Rafli mengatakan, jika sudah tidak ada terorisme, negara Indonesia akan menjadi negeri yang hidup harmoni.
"Kebahagiaan bisa tercapai, pasti semua bangsa Indonesia ingin hidup bahagia, damai di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baca juga: BNPT: 1.250 WNI Pergi ke Irak dan Suriah Ikut Kelompok Terorisme, Ada yang Tewas dan Ditahan
Acara Salam Indonesia Harmoni dibuka dengan penampilan teatrikal dari Huma Ark bersama Teater Kubur, mengangkat pesan untuk memerangi terorisme melalui sebuah cerita terkait dengan aksi dan dampak dari tindak pidana terorisme.
Dimulai dari tayangan berisi cuplikan aksi teror bom yang terjadi di Indonesia.
Lalu dampak dari kejahatan tersebut, digambarkan melalui aksi teatrikal seorang istri yang ditinggalkan oleh sang suami untuk melakukan bom bunuh diri.
Jika sang suami mengatasnamakan surga, namun sang istri merasa kejahatan terorisme adalah neraka yang menghancurkan kehidupan diri dan anaknya.
Cerita ditutup dengan Lagu Kebyar Kebyar yang dibawakan oleh Virzha.