Profil Arief Sulistyanto, Kabaharkam Polri Baru Pengungkap Kasus Munir, Harta Kekayaan Capai Rp 14 M
Berikut profil dan sepak terjang Komisaris Jenderal (Komjen) Arief Sulistyanto, sang Kabaharkam Polri baru.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
Arief pernah menjabat sebagai Kasat Serse di Polres Malang, Polres Sidoarjo, dan Polres Pasuruan.
Hingga akhirnya pada 1995, Arief memulai karier kepolisiannya di Ibukota.
Kariernya bermula saat ditarik menjadi Kapolsek Kota Bekasi dan Kapolsek Metro Pasar Minggu.
Kemudian, Arief ditugaskan ke Riau pada 2003 untuk menjadi Kapolres Indragiri Hilir dan Kapolres Tanjung.
Pada 2006, Arief kembali ditarik ke Mabes Polri dan ditugaskan di Bareskrim Polri.
Kariernya semakin cemerlang selama menjadi penyidik Bareskrim.
Bahkan pada 2010, Arief diangkat menjadi Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipieksus).
Baca juga: Daftar Jenderal Polisi yang Dimutasi: Mulai Kapolda Sumut, Papua, hingga Eks Kapolda Metro Jaya
Baca juga: Kapolri Listyo Sigit Prabowo Minta Kasus Tewasnya 6 Laskar FPI Dituntaskan
Empat tahun menjadi Dirtipieksus Bareskrim Polri, Arief ditunjuk menjadi Kapolda Kalimantan Barat.
Selama bertugas di Kalimantan Barat, Arief pernah menjebloskan dua perwira polisi ke penjara.
Pertama adalah AKBP Eddy Triswoyo, mantan Kabid Telekomunikasi dan Informasi Polda Kalbar karena melakukan mark-up anggaran telekomunikasi Polda Kalbar 2011 – 2014.
Yang kedua adalah AKBP Idha Endri Prastiono yang diduga berkerja sama dengan bandar narkoba asal Malaysia.
Selama bertugas di Kalimantan Barat, Arief juga memperkenalkan salam zero yang sempat menjadi sorotan nasional.
Salam itu dia maksudkan untuk menegaskan zero tolerance terhadap berbagai bentuk pelanggaran, penyimpangan, pungutan liar, korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Setelah bertugas di Kalimantan Barat, Arief kembali ditarik ke Mabes Polri.