Tanggapi Marzuki Alie, Demokrat: Ini Bukan Biru Melawan Merah, Apalagi SBY dan Megawati
Partai Demokrat merespons pernyataan mantan sekjennya, Marzuki Alie yang menyebut 'SBY bilang Megawati kecolongan dua kali'.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Malvyandie Haryadi
"Rakyat sedang susah, jangan kita malah menambah beban dan pikiran rakyat dengan menyebar berita hoaks dan fitnah," ucapnya.
"Mari kita fokuskan energi kita, untuk memperjuangkan harapan rakyat. Mari kita bantu kesulitan rakyat, semampu kita, yang sedang dilanda bencana di berbagai pelosok Indonesia, maupun yang terdampak pandemi covid-19 dan krisis ekonomi," pungkas Herzaky.
Sebelumnya, soal pernyataan SBY bilang Megawati Soekarnoputri kecolongan dua kali, disampaikan Marzuki dalam bincang-bincang dengan mantan Anggota DPR Akbar Faizal, yang ditayangkan di akun YouTube Akbar Faizal Uncensored.
Marzuki menceritakan pernah menjadi orang yang sangat dipercaya SBY di masa awal berdirinya Partai Demokrat sekaligus pencalonan SBY sebagai presiden di Pilpres 2004.
Dalam suatu momen, Marzuki bercerita soal pertemuannya dengan SBY setelah Pemilu Legislatif 2004.
"Setelah Partai Demokrat lolos pemilu legislatif dapat tujuh sekian persen (suara), saya ketemu SBY," kata Marzuki.
Marzuki mengatakan, dalam pertemuan itu SBY mengutarakan niatnya maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2004 berpasangan Jusuf Kalla (JK).
SBY dan JK sama-sama menjabat sebagai menteri di kabinet yang dipimpin Megawati Soekarnoputri yang saat itu sebagai Presiden RI.
Saat itu SBY menjabat Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) dan JK menjabat Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra).
Namun saat itu SBY mengundurkan diri dari jabatan menteri menjelang dimulainya Pemilu 2004.
Di situ, lanjut Marzuki, SBY menyebut nama Megawati yang saat juga sebagai calon petahana.
"Pak SBY nyampaikan, ‘Pak Marzuki, saya akan berpasangan dengan Pak JK. Ini Bu Mega akan kecolongan dua kali ini," kata Marzuki menirukan ucapan SBY.
Marzuki menjelaskan maksud kecolongan dua kali, yang pertama adalah ketika SBY memutuskan maju di Pilpres 2004.
Kecolongan kedua bagi Megawati adalah ketika SBY memutuskan menggandeng JK.
Saat ditanya kembali oleh Akbar makna dari pernyataan kecolongan dua kali, Marzuki enggan membahas lebih lanjut.
"Itu kalimat yang saya dengar," ucap Marzuki.