Peringatan Dini BMKG, Minggu 21 Februari 2021: 5 Wilayah Ini Berpotensi Hujan Petir & Angin Kencang
BMKG merilis peringatan dini berpotensi terjadi hari ini, Minggu (21/2/2021). Waspada terdapat 5 wilayah berpotensi hujan petir dan angin kencang.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis informasi peringatan dini cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia.
Informasi peringatan dini cuaca ekstrem ini berlaku untuk hari ini, Minggu (21/2/2021).
Melalui laman resminya, BMKG memprediksi 5 wilayah berpotensi hujan petir dan angin kencang yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia.
Baca juga: BMKG Prakiraan Cuaca di 33 Kota Minggu, 21 Februari 2021: 3 Wilayah Berpotensi Hujan Petir
Baca juga: Dibandingkan Tahun Baru 2020, BMKG: Curah Hujan Hari Ini Lebih Rendah
Besok akan terjadi bibit siklon tropis DUJUAN yang terpantau di Samudra Pasifik timur Filipina dengan tekanan 998 hPa.
Kemudian kondisi ini juga memiliki kecepatan angin maksimum mencapai 40 kt, dan arah gerak stasioner.
Siklon tropis Dujuan ini juga menginduksi terbentuknya peningkatan kecepatan angin/Low Level Jet (LLJ) di Samudra Pasifik timur Filipina hingga Filipina bagian barat.
Kondisi tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah siklon tropis, serta meningkatkan tinggi gelombang di perairan sekitar siklon tropis tersebut.
Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang adalah:
- Sumatra Selatan
- Lampung
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Tengah
- Kalimantan Timur
- Sulawesi Tengah
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku
- Papua Barat
- Papua
Wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang adalah :
- Sumatra Barat
- Bengkulu
- Jambi
- DKI Jakarta
- Kalimantan Selatan
Wilayah Perairan Dengan Gelombang Tinggi (2.50 - 4.0 m)
Perairan barat Biak
Perairan utara Biak
Perairan timur Biak
Samudera Pasifik utara Jayapura
Laut Banda utara bagian barat
Laut Banda utara bagian timur
Laut Banda selatan bagian barat
Laut Banda selatan bagian timur
Perairan Sermata - Leti
Perairan Babar
Perairan Tanimbar
Laut Arafuru bagian barat
Perairan Kai
Perairan Aru
Laut Arafuru bagian tengah
Perairan Manokwari
Perairan Ternate - Batang Dua
Perairan Bacan
Perairan Morotai bagian selatan
Teluk Kau
Teluk Weda
Perairan Sula bagian utara
Selat Bali bagian selatan
Selat Badung
Selat Lombok bagian selatan
Samudera Hindia selatan Bali
Selat Alas bagian selatan
Samudera Hindia selatan NTB
Perairan Sukabumi - Cianjur
Perairan Garut - Pangandaran
Samudera Hindia selatan Jawa Barat
Perairan Cilacap
Perairan Kebumen - Purworejo
Perairan Yogyakarta
Samudera Hindia selatan Jawa Tengah
Perairan selatan Anambas
Perairan utara Anambas
Perairan barat Natuna
Perairan selatan Natuna - Pulau Midai
Perairan Subi - Serasan
Laut Natuna
Perairan Singkawang - Sambas
Perairan selatan Jawa Timur
Selat Sumba bagian barat
Samudera Hindia selatan Sumba - Sabu
Selat Sunda bagian selatan
Perairan selatan Banten
Samudera Hindia selatan Banten
Perairan Bau-bau bagian selatan
Perairan selatan Wakatobi bagian barat
Perairan selatan Wakatobi bagian timur
Laut Banda timur Sulawesi Tenggara bagian selatan
Laut Flores bagian utara
Laut Flores bagian timur
Perairan barat Pagai
Perairan barat Sipora
Perairan barat Siberut
Samudera Hindia barat Mentawai
Perairan timur Enggano
Samudera Hindia barat Bengkulu
Perairan barat Lampung
Selat Sunda bagian barat
Teluk Lampung bagian selatan
Samudera Hindia barat Lampung
Laut Sulawesi bagian tengah
Laut Sulawesi bagian timur
Perairan Sitaro
Perairan Bitung - Likupang
Laut Maluku bagian selatan
Perairan selatan Sulawesi Utara
Perairan utara Sabang
Selat Malaka bagian utara
Perairan Sabang - Banda Aceh
Perairan barat Aceh
Samudera Hindia barat Aceh
Samudera Hindia barat Nias
Wilayah Perairan Dengan Gelombang Sangat Tinggi (4.0 - 6.0 m)
Samudera Pasifik utara Biak
Samudera Pasifik utara Papua Barat
Samudera Pasifik utara Halmahera bagian utara
Samudera Pasifik utara Halmahera bagian selatan
Perairan Halmahera Barat bagian utara
Perairan Loloda
Perairan Morotai bagian utara
Laut Halmahera
Perairan timur Halmahera
Laut Natuna Utara
Perairan utara Natuna
Samudera Hindia selatan Jawa Timur
Perairan Sangihe
Perairan Talaud
Laut Maluku bagian utara
Baca juga: Dibandingkan Tahun Baru 2020, BMKG: Curah Hujan Hari Ini Lebih Rendah
Baca juga: Info BMKG Minggu, 21 Februari 2021: Waspada Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di 19 Wilayah
Potensi hujan lebat disertai petir berpeluang terjadi di :
Perairan P. Lombok
Selat Sumba
Laut Sawu
Selat Ombai
Perairan Kupang
Perairan P. Flores
Perairan utara Banten hingga Jawa Barat
Laut Jawa bagian Barat
Teluk Jakarta
Selat Makassar bagian selatan
Perairan Sulawesi Selatan
Perairan utara Manokwari
Teluk Cendrawasih
Perairan utara Papua
Pusat Tekanan Rendah (1005 hPa) terjadi di Samudera Pasifik timur Filipina.
Pola sirkulasi udara terpantau di Perairan utara Papua Barat.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya dari Tenggara - Barat Daya dengan kecepatan 6 - 20 knot sedangkan di wilayah selatan Indonesia dari Timur - Tenggara dengan kecepatan 6 - 20 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Karimata, Perairan selatan Kalimantan, Laut Jawa, Selat Makasar bagian selatan dan Perairan selatan Jawa.
Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut.
Saran keselamatan pelayaran :
Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 m)
Kapal Tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 m)
Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 m)
Kapal Ukuran Besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar (Kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 m).
Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi diminta agar tetap selalu waspada.
Prakiraan Cuaca
Pembaruan informasi ini disampaikan pada Minggu (21/2/2021) oleh Deputi Bidang Meteorologi BMKG.
(Tribunnews.com/Oktavia WW)