Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Apa Itu Hari Tanpa Bayangan? Berikut Penjelasan, Sebab dan Waktu Terjadinya di Indonesia

Hari tanpa bayangan adalah nama lain dari hari kulminasi utama. Wilayah Bali akan mengalami fenomena ini pada 26 dan 27 Februari 2021.

Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Apa Itu Hari Tanpa Bayangan? Berikut Penjelasan, Sebab dan Waktu Terjadinya di Indonesia
WARTA KOTA/YOSIA MARGARETTA
Warga membuktikan langsung hari tanpa bayangan, Selasa (9/10/2018). Lantas Apa Itu Hari Tanpa Bayangan? Berikut Penjelasan, Sebab dan Waktu Terjadinya 

TRIBUNNEWS.COM - Wilayah Bali akan mengalami fenomena hari tanpa bayangan pada 26 dan 27 Februari 2021.

Pada 26 Februari 2021, fenomena ini akan terjadi di wilayah Denpasar, Gianyar, Tabanan, Klungkung, dan Bangli.

Sedangkan untuk wilayah Karangasem, Jembrana, dan Singaraja terjadi pada 27 Februari 2021.

Fenomena ini terjadi sekira pukul 12.30 WITA.

Baca juga: BMKG: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem 24 Wilayah di Indonesia Besok, Jumat 26 Februari 2021

Baca juga: Info BMKG Cuaca Besok Jumat 26 Februari 2021: 24 Wilayah di Indonesia Diguyur Hujan

Jadwal kulminasi utama di wilayah Bali, 26 dan 27 Februari 2021.
Jadwal kulminasi utama di wilayah Bali, 26 dan 27 Februari 2021. (DOK BMKG BALI)

Lantas apa itu hari tanpa bayangan?

Dikutip dari BMKG.go.id, Kamis (25/2/2021), hari tanpa bayangan adalah nama lain dari hari kulminasi utama.

Kulminasi atau transit atau istiwa' adalah fenomena ketika Matahari tepat berada di posisi paling tinggi di langit.

Berita Rekomendasi

Saat deklinasi Matahari sama dengan lintang pengamat, fenomenanya disebut sebagai Kulminasi Utama.

Pada saat itu, Matahari akan tepat berada di atas kepala pengamat atau di titik zenit.

Akibatnya, bayangan benda tegak akan terlihat 'menghilang', karena bertumpuk dengan benda itu sendiri.

Baca juga: BMKG Peringatan Dini Cuaca Jumat 26 Februari 2021: Waspada Cuaca Ekstrem di 24 Wilayah

Sebab terjadinya hari tanpa bayangan

Bidang ekuator Bumi/bidang rotasi Bumi tidak tepat berimpit dengan bidang ekliptika/bidang revolusi Bumi membuat posisi Matahari dari Bumi akan terlihat terus berubah sepanjang tahun.

Terjadi perubahan antara 23,5o LU sampai dengan 23,5o LS.

Hal ini disebut sebagai gerak semu harian Matahari.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas