Polri Tanggapi Protes Novel Baswedan Soal Aktor Intelektual Kasus Penyiraman Air Keras
Tanggapi Novel Baswedan soal aktor intelektual kasusnya belum terungkap, Polri minta Novel melapor ke Propam dan Irwasum.
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik senior KPK Novel Baswedan masih belum puas terkait pengungkapan kasus penyiraman air keras yang dialaminya pada 2017 silam.
Ia menduga masih ada aktor intelektual yang masih belum terungkap.
Menanggapi hal itu, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono menyampaikan pihaknya meminta Novel untuk melaporkan keberatannya kepada Propam dan inspektorat pengawasan umum (Irwasum) Polri.
"Mekanisme pengawasan internal kinerja di Polri sudah jelas, ada inspektorat (pengawasan umum) dan Propam," kata Rusdi kepada wartawan, Jumat (26/2/2021).
Baca juga: Novel Berharap Kapolri Baru dapat Mengusut Aktor Intelektual Penyiraman Air Keras
Lebih lanjut, Rusdi menyampaikan Irwasum dan Propam yang nantinya akan menimbang terkait keberatan yang diajukan Novel Baswedan.
"Jika ada masyarakat merasa tidak puas, maka dapat disalurkan melalui mekanisme yang sudah ada yaitu sampaikan ke Inspektorat atau ke Propam," tandas Rusdi.
Diberitakan sebelumnya, Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menaruh harapan dalam kepemimpinan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo saat ini.
Dirinya menyatakan, Kapolri dapat mengungkap pelaku intelektual terhadap penyiraman air keras yang dialaminya pada 2017 silam.
Hal itu diungkapkan Novel dalam agenda diskusi publik dengan LBH Jakarta, Kontras dan ICW secara daring, Kamis (25/2/2021).
"Saya berharap semoga di Kapolri baru ini masalah serangan kepada diri saya itu bisa diungkap dengan lebih jauh," katanya dalam diskusi yang bertajuk, Kapolri Baru : membaca potensi cicak vs buaya dan tindak lanjut pengungkapan aktor intelektual penyerangan Novel Baswedan.
Hal itu ditegaskan oleh Novel karena menurutnya, selama adanya kasus penyiraman air keras itu hingga kini proses penanganan perkaranya ditemukan banyak sekali problem.
Bahkan dirinya mengungkap, terdapat beberapa upaya untuk menghilangkan bukti hingga menutupi pelaku intelektual sebenarnya.
"Ini bisa diusut, semoga dengan langkah-langkah yang dilakukan dengan baik, transparan, obyektif maka hal-hal serupa tidak terjadi kedepan," ungkapnya.
Baca juga: Novel Baswedan Berharap Kapolri Baru Melakukan Pembenahan Masalah Korupsi di Internal Polri
Lebih jauh Novel juga mengungkapkan, segala upaya tindakan yang dilakukan pelaku untuk menyerang dirinya merupakan insiden yang sangat serius.
Pasalnya, kata Novel kedua pelaku penyiraman yang telah menyerahkan diri diduga oknum anggota kepolisian yang saat itu masih menjabat di institusi Polri.
"Perbuatan penyerangan yang dilakukan oknum polri ini sangat serius, karena menyerang penegak hukum yang memberantas korupsi," ungkapnya.