Menko PMK: Masjid Perlu Sosialisasikan Kesadaran Mitigasi Bencana
Muhadjir Effendy mengatakan masyarakat perlu menumbuhkan kesadaran mitigasi dan antisipasi bencana.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan masyarakat perlu menumbuhkan kesadaran mitigasi dan antisipasi bencana.
Mengingat Indonesia merupakan salah satu negara dengan risiko ancaman bencana tertinggi.
"Tentu saja ini semua membutuhkan kesadaran yang tinggi seluruh masyarakat betapa pentingnya melakukan aktivitas yang sifatnya mitigatif. Kesiapsiagaan dan selalu tanggap cepat kalau ada kejadian bencana itu mutlak harus dimiliki oleh seluruh penduduk Indonesia," ujar Muhadjir dalam Lauching Istiqlal Disaster Management Center yang digelar secara daring, Jumat (26/2/2021).
Baca juga: Menko PMK Harap Vaksinasi Atlet Dapat Menghidupkan Kembali Kegiatan Olahraga
Menurut Muhadjir, masjid dapat mengambil peran dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat terkait mitigasi bencana.
Dirinya menyontohkan program Masjid Istiqlal dengan Istiqlal Disaster Management Center (IDMC) yang bisa membentuk kesadaran masyarakat dengan sosialisasi sekaligus pendidikan tentang kebencanaan.
"Karena itu ada baiknya Masjid Istqlal mengambil posisi dalam aspek sosialisasi penyadaran dan pendidikan kepada jamaah terutama tentang pentingnya masalah kesiapsiagaan bencana," ungkap Muhadjir.
Selain itu, Muhadjir menilai perlu ada pembekalan bagi penceramah terkait mitigasi kebencanaan. Hal itu dilakukan agar masjid bisa melakukan sosialisasi mitigasi bencana melalui khotbah.
"Masjid Istiqlal bisa mengambil sisi berbeda ke sosialisasi dan mitigasi pencerahan pelatihan kepada penceramah, pendakwah, khotib terkait pentingnya penanganan bencana," tutur Muhadjir.
Baca juga: Menko PMK Minta Penanganan Banjir di Karawang Tidak Angin-Anginan
Muhadjir berharap, masjid lain di berbagai daerah bisa menerapkan sosialisasi mitigasi bencana melalui khotbah dengan tema penanganan bencana yang spesifik sesuai kriteria bencana di daerahnya.
"Jadi daerah tertentu misalnya langganan banjir maka temanya banjir. Kalau terkait erupsi maka temanya erupsi. Harus spesifik," pungkas Muhadjir.