Densus 88 Tangkap 22 Teroris di Jatim, Jaringan Fahim Diduga Terafiliasi Jamaah Islamiyah
Densus 88/Antiteror Polri menangkap total 22 terduga teroris di wilayah Jawa Timur dalam operasi penindakan
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Detasemen Khusus (Densus) 88/Antiteror Polri menangkap total 22 terduga teroris di wilayah Jawa Timur dalam operasi penindakan yang dilakukan dalam satu pekan terakhir.
”22 Tersangka yang diamankan di Jawa Timur,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigadir Jenderal Rusdi Hartono kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (3/3/2021).
Baca juga: Kronologi 1 Anggota Brimob Tewas Tertembak Teroris MIT Poso, Berawal dari Patroli Pengejaran
Meski demikian, operasi terus dikembangkan demi menuntaskan kelompok yang diidentifikasi sebagai Fahim ini.
Rusdi menerangkan bahwa hingga saat ini tim Densus 88 masih melakukan pengembangan terhadap kelompok teroris yang berada di wilayah Jawa Timur itu.
Artinya, kepolisian masih memungkinkan untuk menangkap tersangka lain.
Dalam hal ini, teroris wilayah Jatim itu dikenal sebagai kelompok Fahim. Mereka diduga turut terafiliasi dengan Jamaah Islamiyah (JI).
Baca juga: Gugur Ditembak Teroris, Kopda Anumerta Dedy Irawan Dapat Penghormatan Dari Kasum TNI
"Masih dikembangkan lagi oleh Densus, supaya betul-betul kelompok Fahim ini bisa diselesaikan di Jatim," ucapnya lagi.
Hanya saja Rusdi belum dapat merinci lebih lanjut mengenai lokasi-lokasi penangkapan dua tersangka teroris yang baru ditangkap sejak kemarin.
Rusdi mengatakan bahwa nantinya mereka akan menjalani pemeriksaan terlebih dahulu di Jawa Timur.
"Dibawa ke Jakarta nanti kami lihat. Nanti kalau dibawa, masyarakat akan tahu," kata dia.
Diketahui, pekan lalu Densus 88 total menangkap 12 tersangka teroris dan telah diekspose ke publik. Mereka telah membuat bunker dan merancang aksi terorisme.
Baca juga: Polri Pastikan 2 Teroris Poso yang Tewas Tak Miliki Hubungan Darah Dengan Ali Kalora
Rusdi mengatakan, bunker tersebut dibuat sedemikian rupa sebagai tempat persembunyian dan penyimpanan senjata JI.
“Merancang bunker tempat merakit bom dan senjata. Persiapan tempat penyimpanan senjata dan tempat pelarian setelah melakukan teror,” kata Rusdi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (1/3)
Dari penangkapan itu polisi kemudian melakukan pengembangan. Polisi menduga mereka yang ditangkap itu berkaitan dengan teroris Upik Lawanga alias Taufik Bulaga.
Upik Lawanga merupakan petinggi Jamaah Islamiyah yang merupakan sosok perakit bom ulung. Dia buron dari kejaran polisi selama 14 tahun dan baru ditangkap November tahun lalu.
JI sendiri merupakan jaringan terorisme yang bertanggung jawab atas pelbagai kasus teror di Indonesia. Beberapa di antaranya seperti Bom Bali 1 dan 2, kemudian ledakan di hotel JW Marriot dan Ritz-Carlton di kawasan Mega Kuningan, Jakarta pada 2009.(tribun network/igm/dod)