Jokowi Heran Ajakan Benci Produk Luar Negeri Menjadi Ramai
Presiden Joko Widodo (Jokowi) heran dengan pernyataannya benci produk asing atau produk luar negeri menjadi ramai.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Sanusi
Presiden menekankan bahwa tahun 2021 merupakan tahun pemulihan ekonomi.
Target pertumbuhan ekonomi 5 persen harus benar benar tercapai. Oleh karenanya ia meminta rencana kerja Kemendag harus bisa berkontribusi dalam pemulihan ekonomi tersebut.
"Sekali lagi tahun 2021 adalah tahun pemulihan yang harus dilandasi dengan semangat dan optimisme. Untuk itu secara khusus saya meminta seluruh jajaran Kemendag untuk tidak hanya bekerja normatif. Namun harus ada terobosan-terobosan kreatif, harus ada terobosan inovatif," ujarnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga meminta Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk memperluas pasar ekspor. Presiden ingin ekspor tidak hanya ke negara Uni Eropa dan Amerika Serikat.
Baca juga: Syarat Baru Kartu Prakerja, Peserta Wajib Tonton Video Berdurasi 3 Menit
"Saya minta pasar-pasar non-tradisional harus terus diperluas. Ini bertahun-tahun selalu kita arahnya selalu Uni Eropa, Amerika, jangan terjebak pada pasar ekspor yang itu-itu saja," kata Jokowi.
Sekarang ini kata Kepala negara terdapat negara-negara yang sangat potensial untuk menjadi pasar ekspor produk Indonesia. Jokowi meminta negara-negara potensial tersebut digarap secara serius.
"Banyak negara-negara yang tumbuh ekonominya lebih dari 5 persen, di Afrika, di Asia Selatan, di Eropa timur, dan negara-negara lainnya. Harus diseriusi," kata Presiden.
Presiden mengaku bersyukur bahwa kinerja ekspor luar negeri sekarang ini cukup baik. Berdasarkan laporan yang disampaikan Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi neraca perdagangan tahun 2020 mengalami Surplus 21,7 milar USD.
"Surplus. Karena yang lalu-lalu selalu kita nggak pernah yang namanya surplus," katanya.
Presiden menekankan bahwa tahun 2021 merupakan tahun pemulihan ekonomi. Target pertumbuhan ekonomi 5 persen harus benar benar tercapai. Oleh karenanya ia meminta rencana kerja Kemendag harus bisa berkontribusi dalam pemulihan ekonomi tersebut.
"Sekali lagi tahun 2021 adalah tahun pemulihan yang harus dilandasi dengan semangat dan optimisme. Untuk itu secara khusus saya meminta seluruh jajaran Kemendag untuk tidak hanya bekerja normatif. Namun harus ada terobosan-terobosan kreatif, harus ada terobosan inovatif," pungkasnya.
Penjelasan Mendag
Sementara itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan, pernyataan Presiden soal kampanye benci produk luar negeri karena terpicu cerita yang ia bagikan sesaat sebelum acara di mulai, yakni tentang fenomena UMKM Indonesia yang terdampak produk impor melalui perdagangan digital.
“Jadi ingin meluruskan bahwa ini adalah laporan saya ketika memohon beliau untuk membuka Rapat Kerja Kemendag dua hari lalu, dan tadi sempat menjadi pembicaraan sebelum masuk ke acara tersebut,” ujarnya dalam konferensi pers Rapat Kerja Kemendag 2021, Kamis (4/3/2021).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.