Pelaku Parekraf Jadi Prioritas Vaksinasi Covid-19, Sandi Apresiasi Menteri Kesehatan
Keputusan yang diambil Budi sangat tepat, mengingat terdapat lebih dari 34 juta pelaku usaha yang menggantungkan hidup pada sektor parekraf.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Vaksinasi Covid-19 yang digelar serentak di seluruh Nusantara menjangkau para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) Sulawesi Utara pada Jumat (5/3/2021).
Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 yang digelar di Graha Bumi Beringin, Manado itu dihadiri secara langsung Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Republik Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin dan Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey.
Dalam kesempatan tersebut, Sandiaga Uno menyampaikan apresiasinya kepada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang memprioritaskan para pelaku usaha parekraf dalam vaksinasi Covid-19.
Menurutnya, keputusan yang diambil Budi Gunadi Sadikin sangat tepat, mengingat terdapat lebih dari 34 juta pelaku usaha yang menggantungkan hidup pada sektor parekraf.
Selain itu, pulihnya industri parekraf lewat vaksinasi Covid-19 pun diyakini Sandiaga Uno dapat segera mengembalikan perekonomian bangsa yang terpuruk selama pandemi.
"Kami di sini mengucapkan terima kasih kepada Pak Menteri Kesehatan bahwa mobilisasi vaksinasi terus bergerak dan hari ini pelaku parekraf menjalani vaksinasi di Kota Manado Sulawesi Utara," ungkap Sandiaga Uno.
"Sulawesi Utara ini adalah salah satu dari Destinasi Super Prioritas, Pak Menkes sudah membantu lebih dari 34 juta pelaku pariwisata lewat vaksinasi. Kita ingin menebar harapan, motivasi agar kita segera bangkit dan tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin," tambahnya.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pihaknya kini tengah melakukan distribusi vaksinasi Covid-19 di seluruh Nusantara.
Namun, lantaran jumlahnya yang sangat terbatas, dirinya meminta kepada masyarakat untuk bersabar dan tetap menjaga protokol kesehatan yang ketat dan disiplin hingga seluruh vaksin terdistribusi kepada seluruh rakyat Indonesia.
"Bulan Januari kita ada 3 juta, Bulan Februari kita masuk 7 juta, Bulan Maret 11 juta, sampai akhir Juni kita Insya Allah bisa bawa 90 juta dari kebutuhan total 303 juta (vaksin). Jadi temen-temen kami sampaikan, sampai bulan Juni baru sekitar 24 persen dari kebutuhan vaksin," jelasnya.
Baca juga: Sandiaga Uno Bakal Hadirkan Kembali Seni Pertunjukkan Pasca-Pandemi Covid-19
Baca juga: Ahli: Yang Membantu Selesaikan Pandemi Bukan Vaksin, Tapi Program Vaksinasi
Terbatasnya jumlah vaksin tersebut disampaikannya karena jumlah vaksin dari produsen sangat langka.
Vaksin Covid-19 disampaikan Budi Gunadi kini jumlahnya kian langka, bahkan vaksin astrazeneca yang diproduksi di Italia tidak boleh didistribusikan ke luar Eropa.
Oleh karena itu, dirinya kembali mengingatkan kepada masyarakat untuk bersabar.
Mengingat Indonesia katanya lebih beruntung dibandingkan sejumlah negara tetangga, seperti Malaysia, Filipina maupun Jepang yang baru akan melaksanakan vaksinasi Covid-19.