Presiden Jokowi: Tanpa Penguasaan Teknologi SDA Tidak Bisa Dimanfaatkan Maksimal untuk Rakyat
Jokowi mengatakan tanpa penguasaan dan pemanfaat teknologi yang bijak, kekayaan SDA yang dimiliki Indonesia tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Theresia Felisiani
![Presiden Jokowi: Tanpa Penguasaan Teknologi SDA Tidak Bisa Dimanfaatkan Maksimal untuk Rakyat](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/jokowi-b117.jpg)
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan tanpa penguasaan dan pemanfaat teknologi yang bijak, kekayaan sumber daya alam (SDA) yang dimiliki Indonesia tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal.
Hal itu disamapikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di Istana Negara, Jakarta, Senin, (8/3/2021).
"Kita wajib bersyukur atas anugerah Tuhan, berupa sumber daya alam yang melimpah, ini patut dan wajib kita syukuri. Kita wajib menjaganya dan memanfaatkannya secara bijak, untuk kesejahteraan masyarakat, untuk kesejahteraan rakyat kita, tetapi tanpa penguasaan dan pemanfaatan teknologi yang bijak, Anugerah tersebut tidak akan memberikan manfaat yang maksimal untuk rakyat," kata Jokowi.
Baca juga: Din Syamsuddin Pertanyakan Ada Tidaknya Restu Jokowi Terkait Majunya Moeldoko Dalam KLB Demokrat
Presiden mengatakan bahwa strategi ekonomi Indonesia harus mulai bergeser dari ekonomi yang berbasis komoditi menjadi ekonomi yang berbasis inovasi dan teknologi.
Untuk itu Indonesia perlu meningkatkan kapasitas sebagai produsen teknologi.
"Harus meningkatkan kedaulatan teknologi kita, para peneliti, para inovator para industriawan Indonesia, semuanya harus bekerja bersama-sama mengembangkan teknologi masa depan, teknologi berbasis revolusi industri jilid 4, teknologi hijau yang ramah lingkungan, teknologi yang mensejahterakan rakyat kita," katanya.
Baca juga: Ajakan Jokowi Benci Produk Luar Negeri Dinilai Positif, Negara Maju Sudah Melakukannya Sejak Lama
Oleh karena itu BPPT kata Presiden harus menjadi otak pemulihan ekonomi nasional secara Extraordinary.
BPPT harus berburu Inovasi dan teknologi untuk dikembangkan, dan siap diterapkan.
"Saya yakin ratus ribu peneliti, ribuan lembaga riset dan teknologi di pemerintah dan swasta, dan jutaan inovator di masyarakat luas pasti memiliki banyak temuan-temuan, mungkin itu temuan awal yang masih perlu dikembangkan, mungkin temuan matang yang siap untuk diterapkan, dan langsung bisa di industrikan," pungkas Presiden.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.