Kader ini Tetap jadi Bagian dari Partai Demokrat Meski Terlibat dalam KLB Deliserdang
Dalam kesaksian Gerald kata Herzaky, para kader yang diundang namun tidak mau terlibat dalam KLB tersebut akan menerima ancaman.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, meski Gerald Piter Runtuthomas hadir dalam Kongres Luar Biasa (KLB) di Sumatera Utara, namun keberadaan yang bersangkutan masih diakui menjadi kader partai.
Pasalnya, saat ini pengurus masih terus melakukan pendalaman terhadap eks Wakil Ketua DPC Kota Kotamobagu itu guna menentukan status keanggotaan.
Terlebih, terdapat faktor yang diapresiasi pihak partai dari Gerald.
Di mana dirinya berani mengungkap secara runut terkait apa saja yang terjadi dalam KLB, Jumat (5/3/2021) lalu melalui tayangan video yang disaksikan langsung oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Baca juga: Testimoni Peserta KLB Demokrat yang Sahkan Moeldoko jadi Ketua Umum, Ngaku Dijanjikan Rp 100 Juta
"Nanti kami bahas, karena di dalam hukum ada istilah justice collaborator (pengungkapan tersangka untuk mengetahui aktor utama)," kata Herzaky saat ditemui di DPP Partai Demokrat, Senin (8/3/2021).
Tidak hanya itu, kata Herzaky masih ada 13 kader lain yang hadir dalam KLB Deli Serdang selain Gerald.
Namun, karena masih proses pendalaman serta bagian rahasia dari partai, dia tidak membeberkan secara rinci nama dari kader yang dimaksud.
"Kami tunggu proses dulu, karena ini bagian dari rahasia kami, yang baru ditampilkan dua karena mereka sangat berani," kata Herzaky.
Baca juga: Peserta KLB Demokrat: Hanya 32 Orang yang Punya Hak Suara Hingga Tandatangani 3 Surat Pernyataan
Di mana keberanian yang dimaksud Herzaky yakni Gerald mendatangi ketua DPD serta DPC untuk mengakui perbuatannya yang ikut dalam komplotan KLB yang dinilai ilegal tersebut.
Lebih lanjut, dalam kesaksian Gerald kata Herzaky, para kader yang diundang namun tidak mau terlibat dalam KLB tersebut akan menerima ancaman.
"Mereka gamau datang ke KLB akan diancam, satu kalau mereka punya posisi mereka akan dipecat, kalau masih anggota dewan akan dilakukan pergantian, yang ketiga (ancamannya) hati-hati," ujarnya.
Dengan begitu dirinya menegaskan, tidak sembarangan pihaknya untuk melakukan pemecatan, karena ada peraturan atau mekanisme yang ditaati.
Baca juga: AHY Kecewa Terhadap Moeldoko: Suka atau Tidak Suka Beliau Terlibat Gerakan Pengambilalihan Demokrat
"Karena kami gamau langsung pecat karena kami ada mekanisme," tukasnya.