KSAD: Kami Ingin Mengakhiri Perundungan Terhadap Aprilia Manganang
Andika mengungkapkan, Manganang mengaku kepadanya kerap menjadi objek perundungan atau bully terkait kondisinya tersebut.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Sanusi
Diketahui saat Manganang lahir, ia terlahir dengan kondisi kelainan sistem reproduksi.
"Inilah yang kemungkinan membuat paramedis atau orang tua melihat hanya secara fisik bahwa anak ini perempuan," kata Andika diwartakan Tribunnews.com.
Aprilia Sudah Merasa Berbeda Sejak Kecil
Andika menyebut, Aprilia sudah merasa berbeda sejak ia kecil.
"Jadi sebetulnya Manganang ini selama ini, sebelum tahu secara faktual, secara medis yang kita lakukan dari minggu lalu itu dia hanya bisa merasakan saja. Tapi juga disaat bersamaan tidak bisa melawan keputusan yang diberikan baik paramedis maupun orang tua saat dia dilahirkan saat dia dinyatakan sebagai wanita."
"Itu sudah ada kalau dari hasil wawancara kami, itu sudah ada sejak mungkin awal-awal itu kelas 5 atau 6 SD," kata Andika.
Mungkin, kata Andika, saat itu Manganang bertanya-tanya tentang kondisi yang dialaminya sendiri.
"Dia tidak tahu. Dia hanya bisa merasakan saja. Mungkin pertama dia sendiri yang ingin tahu jawaban sebenarnya, saya wanita tapi kok postur tubuh saya tidak seperti wanita yang lain," ujar Andika.
Anggota TNI AD
Mantan atlet voli Timnas Putri Indonesia, Aprilia Manganang, bukanlah sosok biasa.
Ia merupakan anggota TNI AD, anak buah dari KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa.
Andika menjelaskan Sersan Manganang dilantik menjadi Bintara berpangkat Sersan Dua pada Desember 2016 lalu.
TNI AD saat itu, kata Andika, memutuskan merekrut Aprilia dalam program rekrutmen khusus Bintara yang berprestasi.
Mantan Atlet Voli