Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pembuang Sampah Botol Plastik ke Mulut Kuda Nil di Taman Safari Ternyata Lansia 64 Tahun

Pelaku pembuangan sampah botol plastik ke dalam mulut kuda nil di Taman Safari Bogor rupanya perempuan lanjut usia (lansia).

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Gigih
zoom-in Pembuang Sampah Botol Plastik ke Mulut Kuda Nil di Taman Safari Ternyata Lansia 64 Tahun
Instagram/taman_safari
Pelaku pembuangan sampah botol plastik ke dalam mulut kuda nil di Taman Safari Bogor rupanya perempuan lanjut usia (lansia). Ia adalah Khodijah (64) asal Cisalengka, Bandung, Jawa Barat. 

"Alhamdulillah ... setelah semalem ditag di story, pihak Safari menanggapi bahwa setelah diperiksa kuda nilnya memuntahkan sampahnya," ungkap Cyntia.

Adapun Tribunnews.com telah mencoba menghubungi Cyntia untuk mendapatkan informasi lebih lengkap namun belum mendapatkan jawaban.

Viral video dugaan pengunjung Taman Safari melempar sampah plastik ke mulut kuda nil.
Viral video dugaan pengunjung Taman Safari melempar sampah plastik ke mulut kuda nil. (Instagram @cyntiactcete via @fakta.indo)

Tanggapan Pecinta Satwa

Sementara itu kasus ini disesalkan oleh Yayasan Natha Satwa Nusantara, sebuah yayasan yang bergerak dalam perlindungan satwa di Indonesia.

"Kecewa dengan perilaku pengunjung, seharusnya kita semua ikut menjaga kelestarian satwa-satwa yang ada di sana," ungkap Direktur Operasional Natha Satwa Nusantara, Anisa Ratna, saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (9/3/2021).

Anisa menyebut jika Taman Safari bukan sekadar tempat rekreasi.

"Tapi juga tempat konservasi di mana ada tujuan pelestarian satwanya."

BERITA REKOMENDASI

"Kita ga tau ada berapa kejadian seperti ini, ini yang hanya terlihat aja," ungkap Anisa.

Baca juga: Hilang 15 Tahun, Kucing Ini Berhasil Kembali ke Majikan gara-gara Microchip

Baca juga: Gara-gara Kucing, Pesawat Tarco Airlines Putar Balik, Diduga Naik saat Pesawat Dibersihkan

Anisa juga memberikan sejumlah saran kepada pengelola Taman Safari.

"Tolong untuk memberi jarak satwa pada pengunjung sejauh mungkin."

"Pastikan satwa mendapat kontak yang sangat minim dari manusia terutama dari pengunjung," ungkapnya.

Anisa juga mendorong agar satwa-satwa di Taman Safari harus dianggap sebagai sosok eksklusif.

"Sosok eksklusif, yang hanya boleh dipegang dan diberi makan oleh perawatnya," pungkas Anisa.

(Tribunnews.com/Gilang Putranto)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas