Saat Jokowi Terseret-seret di Dua Kasus
Status yang diunggah ibunda Felicia Tissue, Meilia Lau, melalui akun media sosialnya juga di-mention ke akun medsos Jokowi.
Editor: Hendra Gunawan
Menurut Ali Mochtar Ngabalin didapuknya Moeldoko sebagai Ketua Umum Demokrat dalam Kongres Luar Biasa ( KLB) di Deli Serdang tidak ada hubungannya dengan pemerintahan.
Adanya Partai kader Demokrat yang meminta Moeldoko menjadi pemimpin partai merupakan urusan pribadi.
"Ada DPC, DPD datang ngopi ke Pak Moeldoko, lalu didapuk sebagai ketua umum, itu pribadi, keputusan pribadi, engga usah dikait-kaitkan dengan Presiden, masa sedikit-sedikit presiden," katanya.
Menurut Ali, Moeldoko merupakan mantan prajurit yang berkarir dari bawah. Sehingga kemudian menjadi Panglima TNI.
Moeldoko tahu etika dan apa yang harus dilakukan saat diminta menjadi ketua umum.
"Tidak usah diajarkan bebek berenang, pak Moeldoko itu Jenderal bintang 4 , doktor cum laude, Mantan Panglima, berkarir dari bawah mengerti dia tentang itu," katanya.
Belakangan Andi balik menepis Ali Mochtar Ngabalin yang menyebutnya menyeret-nyeret Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke konflik Demokrat.
Andi mengaku hanya menanyakan apakah Presiden Jokowi diberitahu oleh Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko terkait acara yang diklaim KLB Demokrat.
"Saya nggak nyeret-nyeret Pak Jokowi, saya hanya mempertanyakan, benar nggak itu, Pak Jokowi tahu nggak bahwa Pak Moeldoko melakukan gerakan-gerakan politik untuk mengambil alih kepemimpinan di Partai Demokrat. Saya mempertanyakan, apakah Pak Moeldoko minta izin nggak dia," kata Andi kepada wartawan, Minggu (7/3/2021). (*)