Saat Jokowi Terseret-seret di Dua Kasus
Status yang diunggah ibunda Felicia Tissue, Meilia Lau, melalui akun media sosialnya juga di-mention ke akun medsos Jokowi.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) terseret dalam dua kasus di waktu yang tak jauh berbeda.
Masih hangat soal konflik di Partai Demokrat yang berbuntut digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) yang menetapkan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko sebagai Ketua Umum versi KLB, nama Jokowi kini juga terseret dalam kasus kandasnya hubungan asmara sang anak, Kaesang.
Dalam kasus Demokrat, Jokowi dianggap membiarkan orang dekatnya melakukan "kudeta" terhadap kepengurusan AHY putra Susilo Bambang Yudhoyono.
Bagaimana kronologi dua kasus tersebut, redaksi Tribunnews.com, coba merangkumnya.
Kandasnya Hubungan Asmara Kaesang dan Felicia
Heboh kandasnya hubungan Kaesang Pangarep-Felicia Tissue masih ramai di dunia maya.
Obrolan kisah asmara Kaesang Pangarep yang kini kecantol wanita berhijab, Nadya Arifta, tak hanya seputar mereka saja, tetapi juga menyinggung Presiden Joko Widodo atau Presiden Jokowi.
Hal ini lantaran status yang diunggah ibunda Felicia Tissue, Meilia Lau, melalui akun media sosialnya juga di-mention ke akun medsos Jokowi.
Karena itulah, wajar jika kemudian komentar sejumlah netizen (warganet) juga menyinggung-nyinggung Presiden Jokowi atau dengan kata lain nama Jokowi terseret kisah asmara Kaesang Pangarep.
Orang dekat Presiden Jokowi yang selama ini sering berbicara mewakili Istana pun ikut mengomentari heboh hubungan Kaesang dengan Felicia Tissue dan Nadya Arifta.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin, turut buka suara mengenai hubungan asmara putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep yang tengah menuai sorotan.
Ali meminta permasalahan pribadi antara Kaesang Pangarep dan Felicia Tissue tidak perlu menyeret orang tua.
Sebab, menurut Ali, hubungan asmara seorang anak, biarkan menjadi urusan anak masing-masing.
Sementara, tugas orang tua, hanya mengarahkan dan tidak perlu ikut campur karena anak-anak yang menjalaninya.