Komnas HAM: TP3 Pernah Datang Tapi Tak Punya Bukti Tewasnya 6 Laskar FPI Pelanggaran HAM Berat
Anam mengatakan Komnas HAM didatangi TP3 di hari yang sama dengan keluarga enam laskar FPI mendatangi Komnas HAM.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Sanusi
"Lah FPI-nya siapa? Saya bilang begitu. Kan kami juga meriksa, bahkan hari pertama kami memeriksa FPI duluan tanggal 7. Terus memeriksa teman-teman FPI yang memang ada di lapangan, dari supir dan sebagainya di rombongn itu kami juga periksa. Bahkan kamj periksa tidak hanya di Petamburan, tapi di Mega Mendung," kata Anam.
Anam melanjutkan, Komnas HAM tidak hanya memiliki informasi dari FPI melainkan juga dari masyarakat terkait kejadian.
Tidak hanya itu, Anam mengatakan Komnas HAM juga telah menemukan proyektil serta bukti-bukti lain.
"Kalau teman-teman TP3 punya bukti punya yang bisa menunjang pikirannya ya monggo saja. Tapi sepanjang yang kami dengar di perdebatan satu dua hari ini ya itu kejauhan nariknya," kata Anam.
Diberitakan sebelumnya Amien Rais bersama Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) menyambangi Istana Negara untuk bertemu Presiden Joko Widodo.
Pertemuan tersebut untuk mengatakan bahwa pembunuhan 6 laskar FPI merupakan pelanggatan HAM berat.
Loyalis Amien yang juga anggota dari TP3, Agung Mozin mengatakan pihaknya telah mempersiapkan sejumlah fakta dan bukti lain yang diberikan kepada Presiden Jokowi sejak jauh-jauh hari.
"Kalau kita tidak persiapkan tentu kita malu. Kita punya fakta lain agar Presiden mendapatkan fakta yang berbeda dari yang lain," kata Agung saat dihubungi, Selasa (9/3/2021).
Sejumlah fakta itu, dikatakan Agung, antara lain soal peristiwa tembak-menembak. Pihaknya berani mengatakan bahwa KM 50 yang menewaskan 6 laskar FPI itu bukanlah tembak-menembak.
"Katakan bahwa ada bukti ini, ya itu salah satunya," tambahnya.
Agung bahkan mengatakan keluarga sudah mengajak polisi untuk sumpah mubahalah soal kematian anggota keluarga mereka.
"Walaupun tak dikenal dalam hukum negara kita, sebagai orang beriman, kita minta mereka mubahalah" tambahnya.
"Mereka (polisi) enggak ada yang mau datang," pungkasnya.