Langkah Strategi Pemerintah Hadapi Dibukanya Musim Haji dan Umrah di Masa Pandemi
Kemenag memberikan percepatan layanan proses imigrasi sehingga jamaah haji tidak perlu mengikuti geometrik
Editor: Eko Sutriyanto
Tetapi kami ingin membantu para jamaah bisa menjalankan ibadah haji dengan baik,” ujar Zainut.
Baca juga: Tunggu Kepastian Arab Saudi, Menteri Agama Pastikan Persiapan Haji Terus Berjalan
Kementerian Agama (Kemenag) terus mendukung peningkatan pembinaan ibadah haji dan melakukan inovasi yang mendukung pelaksanaan ibadah haji.
Seperti perbaikan manasik haji sepanjang tahun bagi jamaah haji Indonesia.
Lalu, menyempurnakan hukum manasik haji, agar memudahkan jamaah untuk memahami seluk beluk ibadah haji.
“Kami juga terus meningkatkan saran dan prasarana haji, seperti membuka embarkasi Jabar di Majalengka, dan fasilitas pemondokan haji di Indramayu yang ditargetkan bisa digunakan pada musim haji 2021,” katanya.
Kemenag juga, ujar dia, memberikan percepatan layanan proses imigrasi sehingga jamaah haji tidak perlu mengikuti geometrik yang memerlukan waktu lama di Arab Saudi.
“Kami juga bangun pusat layanan haji umrah terpadu (PLHUT). Ini untuk memudahkan masyarakat lebih efektif dan efesien mendaftar haji di daerah,” bebernya.
Pemerintah juga telah membangun sarana haji di bandara Jeddah, dengan memperluas lobi VIP untuk jamaah haji Indonesia.
Pemerintah juga telah menerapakan zonasi untuk penyelenggaraan haji.
Pelaksanaan tes calon petugas haji, menurut Wamenag, dilaksanakan di daerah.
“Ini untuk menjaga transparansi berasis komputer (online). Kita juga tingkatkan konsumsi ditargetkan 50 kali di 2021,” ungkapnya.
Sementara itu, pemimpin Wilayah VIII Jakarta 1 PT Pegadaian (Persero), Mulyono menuturkan, skenario pelaksanaan ibadah haji di tengah pandemi sesuatu yang sangat baik.
Pasalnya, masyarakat bisa menunaikan ibadah haji dan umrah.
“Kalau dibuka ada 221 ribu jamaah yang bisa berangkat ke Tanah Suci,” ujarnya.