Eks Waketum Gerindra Minta Organisasi Pemuda Jangan Terpecah Karena Politik Pecah Belah
Arief Poyuono mengingatkan agar organisasi pemuda jangan sampai pecah dikarenakan masalah politik ataupun kepentingan politik.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eks Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono angkat bicara mengenai perpecahan yang terjadi dalam organisasi pemuda Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI).
Arief Poyuono mengingatkan agar organisasi pemuda jangan sampai pecah dikarenakan masalah politik ataupun kepentingan politik.
"KNPI itu organisasi pemuda yang mesti kita jaga kekompakkannya. Tolong jangan diajarkan untuk saling jatuh menjatuhkan dan politik pecah belah oleh para elit politik yang punya kepentingan pribadinya, serta kelompok menjadi terganggu oleh Ketua Umum KNPI yang sah dan kredibel Haris Pertama," ujar Arief Poyuono, kepada wartawan, Sabtu (13/3/2021).
Diketahui, pengurus DPP KNPI dengan Ketua Umum Haris Pertama memecat sejumlah pengurusnya yang kedapatan mengikuti rapat pleno ilegal di Ritz Calton.
Haris mengklaim kegiatan yang diklaim sebagai rapat pleno di Ritz Calton beberapa waktu lalu itu sama sekali tidak diketahui oleh pengurus.
Baca juga: Menkumhan Minta KNPI Gelar Kongres Bersama
Sementara rapat pleno yang disebut ilegal dan diadakan di Ritz Calton itu memutuskan untuk memecat Haris Pertama sebagai Ketua Umum dengan alasan melanggar beberapa ketentuan yang ada di dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) KNPI.
Melihat hal itu, Arief Poyuono mengatakan KNPI harus solid dibawah kepemimpinan Haris Pertama. Sebab menurutnya terbukti KNPI lebih hidup dalam menyuarakan kekritisan pemuda terhadap segala aspek di Tanah Air.
"Yang tentu saja kritisnya KNPI di bawah pimpinan Haris Pertama itu sebagai bentuk kepedulian pemuda terhadap bangsanya," jelasnya.
Lebih lanjut, Arief Poyuono juga memberikan pesan kepada pihak-pihak yang berusaha memecah belah organisasi pemuda KNPI.
"Dan pada adik-adik KNPI yang coba-coba mau dipecah belah, sepertinya kalian bukan mewakili suara pemuda pemudi Indonesia yang selalu mengedepankan persatuan dan kesatuan," tandasnya.