Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemendagri Ungkap Tahapan Pemilu 2024 Sudah Dimulai Tahun Depan

Bahtiar mengatakan jika Pemilu 2024 sedianya digelar bulan Maret atau April 2024, maka tahapan pemilu sudah harus digelar pada bulan Juli atau Agustus

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Kemendagri Ungkap Tahapan Pemilu 2024 Sudah Dimulai Tahun Depan
in
Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Bahtiar 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Bahtiar mengungkap persiapan Pemilu 2024 sudah akan dimulai pada tahun depan atau 2022 mendatang. 

Bahtiar mengatakan jika Pemilu 2024 sedianya digelar bulan Maret atau April 2024, maka tahapan pemilu sudah harus digelar pada bulan Juli atau Agustus 2022. 

Sebab, kata dia, berdasarkan UU Pemilu dijelaskan bahwa perlu 20 bulan untuk menyiapkan segala tahapan sebelum pemilu dilaksanakan. 

"Pemilu 2024 misal bulan 4 (April) ayau bulan 3 (Maret) kita laksanakan. Kalau kita tarik praktis sebenarnya tahun depan bulan Juli atau bulan Agustus itu sebenarnya tahapan Pemilu sudah kita mulai," ujar Bahtiar, dalam diskusi Polemik Trijaya FM 'Implikasi Batalnya Revisi UU Pemilu', Sabtu (13/3/2021). 

Oleh karenanya, Bahtiar menilai pemerintah sudah harus menyiapkan anggaran untuk Pemilu 2024 di tahun depan.

KPU pun disebutnya harus menyiapkan berbagai hal untuk gelaran pemilu tersebut. 

Baca juga: Anggota Komisi II Sebut RUU Pemilu Ditarik dari Prolegnas 2021 Karena Pemerintah Tak Setuju

"Ini momentum positif untuk menyiapkan segalanya. Jangan sampai terjadi pengalaman sebelumnya ketika KPU menyiapkan sistem baru yang belum diuji. Seperti Silon dan e-Rekap misalnya yang justru bikin masalah yang tidak perlu," kata dia.

BERITA REKOMENDASI

Lebih lanjut, Bahtiar juga menyarankan Pemilu 2024 agar lebih disederhanakan. Bahtiar merujuk kepada terlalu banyaknya formulir dalam pemilu di Indonesia.

"Misalnya formulir itu kan banyak sekali. Jangan-jangan formulir itu yang bikin capek penyelenggara? Bisa tidak disederhanakan? Di Indonesia blangko mungkin yang paling banyak. Kenapa tak disederhanakan sehingga tak sita waktu lebih banyak?" pungkas Bahtiar.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas