Amien Rais Sebut Demokrasi Indonesia saat Ini Menjadi Oligarki, Singgung Nama Mahfud MD
Amien Rais menyampaikan bahwa demokrasi di Indonesia saat ini telah menjadi oligarki.
Penulis: Ranum KumalaDewi
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Mantan politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais menyampaikan bahwa demokrasi di Indonesia saat ini mengalami kemerosotan.
Hal itu disampaikannya melalui akun YouTube Amien Rais Official pada Minggu (14/3/2021).
"Sejak kita memproklamasikan kemerdekaan kita pada 17 Agustus 1945 demokrasi yang ingin kita tegakkan ternyata dari waktu ke waktu bukan menguat malah merosot dan makin buruk," ujarnya.
Selain itu ia menyebut bahwa demokrasi di Indonesia pada saat ini telah menjadi oligarki.
"Saat ini kita sudah tidak bisa lagi berbicara demokrasi dengan bangga, kita sadar bahwa demokrasi kita sekarang menjadi Oligarki."
"Sudah tidak lagi menguntungkan banyak orang. Hanya menguntungkan sedikit kelompok elit. ini betul membuat kita prihatin," sambungnya.
Baca juga: Amien Rais Curiga Jokowi Jadi Presiden 3 Periode: Langkah Pertama dengan Meminta Sidang Istimewa MPR
Baca juga: Jokowi Tak Tahu Pergerakan Moeldoko di KLB Demokrat, Pengamat Heran: Kenapa Tidak Bertanya?
"Jadi menurut saya, untuk Indonesia saat ini tafsir lama yang sifatnya state centric view, yang menganggap bahwa negara itu berkuasa, pusat segala kekuasaan dan paling tinggi kedaulatannya itu dari waktu ke waktu sudah kalah dengan pandangan yang lebih realistis."
"Yang terjadi adalah sejak pemerintahan Bung Karno diganti oleh Soeharto hingga akhirnya Jokowi kekuasaan negara sudah dikalahkan oleh Multination Corporation (MNC), belakangan lebih populer dengan nama TNC (Transnational Corporation)," imbuh Amien.
Lebih lanjut, Amien juga turut menyebut nama Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD.
Mantan Ketua MPR RI ini menuturkan, Mahfud MD pernah mengatakan sebanyak 92 % calon kepala daerah dibiayai oleh Cukong.
"Di mana-mana, calon-calon itu 92 persen dibiayai oleh cukong dan sesudah terpilih. itu melahirkan korupsi kebijakan."
"Masih kata Mahmud, lisensi kebijakan itu biasanya berupa lisensi penguasaan hutan, tambang dan lisensi lainnya yang lebih merugikan masyarakat," ujar Amien menirukan pernyataan Mahfud MD.
Atas pernyataan tersebut, Amien memuji Mahfud MD, kemudian membandingkan sikap mantan Ketua MK periode 2008-2013 itu dengan saat ini.
"Saya kira saat itu Mahfud masih bagus, masih berbicara secara jujur tetapi Mahfud yang sekarang jauh berbeda," ungkapnya.
Baca juga: Imparsial Sebut Vonis Hukuman Mati Paling Banyak Diberikan di Era Jokowi
Baca juga: Loyalis Sebut Amien Rais Politikus Ulung, Beda dengan para Pembegal Partai
Baca juga: Awal Mula Rombongan Amien Bertemu Jokowi: Sempat Ditolak Mahfud, TP3 Tiba-tiba Dipanggil Istana