Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat: Masa Jabatan Tiga Periode Hanya Akan Melukai dan Buat Rakyat Marah

Pengamat Ujang Komaruddin menilai wacana jabatan presiden tiga periode hanya akan buat rakyat marah.

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Pengamat: Masa Jabatan Tiga Periode Hanya Akan Melukai dan Buat Rakyat Marah
KOMPAS.com Kristianto Purnomo / Biro Pers Istana Kepresidenan Agus Suparto
Amien Rais dan Jokowi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua MPR RI Amien Rais mengungkapkan kecurigaannya terkait usaha dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menguasai semua lembaga tinggi negara.

Pendiri Partai Ummat itu curiga, rezim Presiden Jokowi akan mendorong adanya sidang MPR untuk melakukan perubahan terhadap dua pasal.

Satu di antara dua pasal itu, Amien mengatakan akan memberikan hak bagi presiden bisa dipilih tiga kali.

Baca juga: PDIP: Masa Jabat Presiden Dua Periode Sudah Ideal dan Tidak Perlu Diubah

Menanggapi hal itu, Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin menilai, peryataan Amien Rais itu perlu menjadi perhatian khusus.

Pasalnya, Ujang menyebut, rakyat tak butuh kekuasaan Presiden tiga periode.

Justu, ia mengatakan, bahwa wacana itu hanya membuat rakyat marah.

"Kita tak butuh presiden tiga kali. Dua periode merupakan jalan terbaik bagi bangsa ini. Rakyat tak butuh presiden yang menjabat tiga periode. Selain rakyat akan marah," kata Ujang saat dihubungi Tribunnews, Senin (15/3/2021).

Baca juga: Relawan Jokowi Minta BW Tak Seret Presiden dengan Hak Politik Moeldoko

Berita Rekomendasi

Ujang juga menilai, kekuasaan yang terlalu lama juga akan korup atau disalahgunakan. 

Selain itu, kekuasaan yang absolute, penyalahgunaan dan korupsinya juga akan absolut.

Ia pun mengambil contoh dari kasus kudeta Partai Demokrat yang dilakukan oleh Kepala Staf Presiden Moeldoko.

Menurutnya, hal itu bagian dari penyalahgunaan itu di depan mata rakyat.

"Wacana tiga periode itu akan melukai rakyat. Dan rakyat akan marah," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas