Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Material Rel Berkecepatan Tinggi Diimpor Langsung dari China
PT Kereta Cepat Indonesia China atau KCIC, melakukan uji coba rute angkutan rel di ruas jalan yang dikelola PT Jasa Marga (Persero) Tbk.
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Kereta Cepat Indonesia China atau KCIC, melakukan uji coba rute angkutan rel di ruas jalan yang dikelola PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Senin (15/3/2021).
Jasamarga Metropolitan Tollroad (JMT) Regional Division Head Bagus Cahya AB mengatakan, sejumlah ruas jalan yang akan berlangsung uji coba kendaraan pengangkut rel ini diantaranya alan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) Seksi E3 dan E2 (Rorotan-Cikunir), Jakarta-Cikampek, Cikampek-Padalarang (Cipularang) dan Padalarang-Cileunyi (Padaleunyi).
Baca juga: Kereta Api Shinkansen Jepang Dihiasi Tulisan Ajakan Bangkit dari Bencana Alam dan Pandemi Covid-19
Bagus juga mengungkapkan, bahwa Kendaraan yang akan mengikuti uji coba besok adalah Multi-Axle Trailer 32 Axle yang dikawal mobil storing, mobil kawalan dengan rotator, prime mover dan mobil patwal.
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sendiri akan dikerjakan oleh China Railways Material Co Ltd, dan material rel untuk jalur kereta ini diimpor langsung dari China ke Indonesia.
Menurut laporan dari People's Daily Online yang dikuti pada Senin (15/3/2021), lebih dari 8.000 ton rel berkecepatan tinggi 50 meter diproduksi dan dirancang untuk kereta cepat Jakarta-Bandung oleh perusahaan asal China.
Baca juga: Kereta Bandara YIA Tingkatkan Konektivitas Transportasi Antarmoda di Yogyakarta
Material ini kemudian dikirim langsung, melalui pelabuhan Fachcenggan di daerah otonomi Guangxi, China selatan pada 28 November 2020 lalu.
CEO China Railways Material Wang Hui mengatakan, pihaknya berencana mengekspor 37.900 ton rel ke Indonesia untuk mendukung proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.
Baca juga: KAI Berharap Komisaris Baru BawaKemajuan Bagi Perkeretaapian Indonesia
Ia juga menjelaskan, standar panjang rel berkecepatan tinggi di China dan beberapa negara adalah 100 meter. Tetapi karena pembatasan praktis di Indonesia, maka panjang rel berkecepatan tinggi hanya 50 meter.
"Untuk hal tersebut, kami tentunya beradaptasi dengan teknologi yang dimiliki untuk memproduksi rel berkecepatan tinggi sepanjang 50 meter yang sesuai dengan situasi Indonesia," ujar Hui.
Keberhasilan ekspor rel 50 meter ini, lanjut Hui, merupakan langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dan ini tentunya dapat memberikan alternatif bagi negara-negara ASEAN yang ingin bekerja sama dengan China dalam pembangunan rel kereta api berkecepatan tinggi.
Sebagai informasi, Kereta Cepat Jakarta-Bandung adalah kereta api berkecepatan tinggi standar 350 kilometer per jam pertama di Indonesia dan di Asia Tenggara secara keseluruhan.
Ketika proyek KA berkecepatan tinggi 142,3 kilometer buatan China itu rampung, waktu tempuh Jakarta-Bandung akan berkurang menjadi 40 menit dibandingkan yang saat ini lebih dari tiga jam.