Di Webinar GAMKI, Jubir Satgas Wiku Adisasmito Jelaskan Langkah Penanganan Covid-19
GAMKI melaksanakan kegiatan edukasi tentang manfaat vaksin Covid-19 kepada jemaat Gereja.
Editor: Hasanudin Aco
![Di Webinar GAMKI, Jubir Satgas Wiku Adisasmito Jelaskan Langkah Penanganan Covid-19](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/wrbinar-gmkik.jpg)
"Jadi adanya COVID-19 ini adalah salah satu bentuk terdistruksinya lingkungan dan menimbulkan penyakit yang biasanya ada pada hewan atau binatang, dan sekarang pindah ke manusia. Memang prosesnya akan lama sekali, karena itu proses alam," sambungnya.
Melihat persoalan yang mengancam nyawa masyarakat ini, dia menegaskan bahwa saat ini pemerintah tengah menargetkan sebanyak 181,5 juta vaksin untuk masyarakat.
"Pemerintah sudah menyiapkan perencanaan untuk memiliki vaksin dalam jumlah yang cukup, dan bertahap tentunya," tutur Wiku.
Kemudian, Juru Bicara Vaksin Covid-19 PT Bio Farma Bambang Heriyanto menjelaskan, saat ini pemerintah tengah menggunakan 7 jenis vaksin, yaitu produksi Bio Farma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Novavax, Pfizer-BioNtech, dan Sinovac.
Dia mengaku bahwa akses untuk mendapatkan vaksin di tengah pandemi Covid-19 ini begitu sulit.
Kendati demikian, pemerintah berhasil melakukan beberapa langkah untuk mendapatkan vaksin tersebut.
"Ini beberapa jalur yang bisa kita siapkan. Pertama, pengadaan vaksin melalui jalur bilateral yang dilakukan dengan kerja sama industri farmasi dalam hal ini Bio Farma dengan beberapa manufaktur penyedia vaksin di dunia," katanya.
"Kedua, melalui jalur multilateral (Covax/GAVI/WHO). Ketiga yang tentunya sangat kita dukung adalah pengembangan Vaksin Merah Putih," ucap Bambang menambahkan.
Sebagai penanggap dalam webinar itu, Bishop Gereja Methodist Indonesia Wilayah I Pdt. K.W Sinurat menilai, dalam hal ini gereja harus terus menyuarakan agar masyarakat terkhusus jemaat Gereja semakin bijak menghadapi pandemi virus corona ini.
"Pandemi COVID-19 ini bukanlah kutukan. Tetapi ini adalah suatu keadaan yang harus kita hadapi bersama apakah karena faktor alam, atau juga karena faktor kita manusia yang harus mengelola alam semesta ini. Kita harus hadapi situasi ini dengan iman yang kuat," kata dia.
"Gereja juga bukan hanya bercerita vaksin. Gereja dalam menghadapi pandemi ini harus mendidik warga gerejanya untuk bisa bijak dalam menanggapi informasi yang beredar di media sosial. Karena ada upaya-upaya pihak tertentu untuk menyampaikan beberapa berita bohong tentang vaksin. Bahkan ada kelompok tertentu mencoba untuk menolak vaksin," ujar Sinurat menambahkan.
Masih di acara webinar, Sekretaris Umum BPH GBI Pdt. Josafat Mesach membenarkan perkataan Thomas Pentury terkait peranan gereja yang sangat vital dalam mengedukasi jemaat terkait program vaksinasi.
"Jadi, warga jemaat itu pasti lebih menurut kepada apa yang disampaikan oleh Ketua Sinodenya. Disinilah perlu kita mendorong agar semua sinode membuat edukasi yang baik dengan berbagai sarana," ujar Josafat.
Tak sampai disitu, dia juga mempertanyakan vaksinasi untuk anak-anak. Sebab, katanya, anak-anak juga berpotensi terpapar COVID-19.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.