Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Suara dari Bawah, MWC NU Se-Jakarta Pusat Kompak Dukung Gus Jazil 

”Memang kita MWC tidak punya hak suara untuk menentukan pilihan, tapi ini suara dari bawah,” katanya. 

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Suara dari Bawah, MWC NU Se-Jakarta Pusat Kompak Dukung Gus Jazil 
istimewa
Silaturahmi Forum Ketua MWC NU Jakarta Pusat. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Forum Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) se-Jakarta Pusat kompak menyatakan dukungannya kepada Wakil Ketua MPR Dr Jazilul Fawaid SQ MA untuk maju sebagai calon ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta

Deklarasi dukungan tersebut disampaikan Forum Ketua MWC NU Jakarta Pusat dalam acara silaturahim di kawasan Matraman, Jakarta Pusat, Selasa (23/3/2021). 

Baca juga: PWNU Jatim Izinkan Penggunaan Vaksin AstraZeneca, Ini Penjelasannya

Ketua MWC NU Tanah Abang Aliet Kustizar mengatakan, seluruh ketua MWC Nu se-Jakarta Pusat sepakat untuk meminta agar PCNU Jakarta Pusat memberikan dukungannya kepada Gus Jazil- sapaan akrab Jazilul Fawaid pada Konferensi Wilayah (Konferwil) yang akan digelar pada 2 April 2021 mendatang. 

”MWC NU se-Jakarta Pusat sudah clear, kita akan mendukung apa yang akan dilakukan KH Jazilul Fawaid karena alasannya lebih realistis, programnya lebih menyentuh dari mulai tingkat ranting dan MWC. Beliau juga berkomitmen untuk membangun kemandirian ekonomi,” katanya. 

Dikatakan Aliet Kustizar, sebelumnya Forum Ketua MWC sudah menjaring aspirasi suara pengurus di tingkat ranting sebelum mengambil keputusan untuk memberikan dukungan kepada Gus Jazil

”Memang kita MWC tidak punya hak suara untuk menentukan pilihan, tapi ini suara dari bawah,” katanya.

Baca juga: PWNU DKI Jakarta Dukung Sikap Tegas Polda Metro Jaya

Senada dengan Aliet Kustizar, Ketua MWC NU Kecamatan Menteng Sumakmur mengatakan bahwa setelah menyimak, memperhatikan, dan melihat berbagai macam visi dan misi dari para bakal calon yang bakal maju dalam Konferwil nanti, sebanyak 8 MWC NU se-Jakarta Pusat bersepakat secara bulat untuk mendukung Gus Jazil

Berita Rekomendasi

”Setelah kami berembuk, melihat dari figur, background, kami memang cenderung semua bersepakat untuk mengarah ke satu nama. Bukan cuma daripada kualifikasi, tapi ya itu insyaAllah ini mendapatkan ridha Allah pada KH Jazilul Fawaid,” ungkapnya. 

Alasan lain, kata Sumakmur, Gus Jazil telah menyatakan bahwa dirinya memiliki cukup waktu untuk mengurus NU DKI.

Baca juga: PWNU DKI Jakarta Dukung Sikap Tegas Polda Metro Jaya

”Beliau tidak terbatas dengan waktunya untuk bisa langsung terjun ke tingkat bawah, baik ranting maupun MWC. Beliau juga background skill-nya jelas bahwa dari track record ke-NU-annya tidak disangsikan lagi daripada calon-calon yang lain,” katanya. 

Ketua MWC NU Cempaka Putih Masrukhin menambahkan, kebijakan PC Jakarta Pusat mengedepankan musyawarah untuk mufakat dengan memberi kesempatan usulan dari arus bawah. 

”Maka, kami para  MWC NU se-Jakarta Pusat yang juga mewakili tingkat NU Ranting, menyatakan deklarasi untuk mereferensikan atau mengusulkan Pak H Jazil mendapat suara dari PCNU Kota Jakarta Pusat,” tuturnya.

Rekomendasi dukungan tersebut disampaikan dengan pernyataan Bersama yang ditandatangani seluruh ketua MWC NU se-Jakarta Pusat. 

Baca juga: Soal Polemik Radikalisme, PWNU Jatim Minta Menag Hati-hati Berkomentar

Yakni, Ketua MWC NU Tanah Abang Aliet Kustizar, Ketua MWC NU Sawah Besar Moh Ihsan, Ketua MWC NU Gambir Sumiaji, Ketua MWC NU Menteng Sumakmur, Ketua MWC NU Cempaka Putih Masrukhin, Ketua MWC NU Senen Zainudin, dan Ketua MWC NU Johar Baru Sudarsono. Hanya Ketua MWC NU Kemayoran Rowidin yang tidak hadir dalam pertemuan silaturahim tersebut, namun dia mengikuti kesepakatan dari Forum Ketua MWC NU se-Jakarta Pusat. 

Sementara itu, Gus Jazil menyatakan bahwa niatnya untuk maju sebagai calon ketua PWNU didasarkan atas rasa keterpanggilan untuk melakukan pembenahan NU di DKI Jakarta yang selama ini gaungnya jauh masih tertinggal dibandingkan NU di wilayah lain seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, dan beberapa wilayah lain.

”Saya bilang NU DKI ini tempat pengabdian, bukan ladang berpolitik. Kalau berpolitik jangan gunakan NU karena ini sesuatu yang dilahirkan oleh para alim ulama, jadi sangat mulia,” ujar mantan Ketua Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jakarta Selatan ini.

Dikatakan Ketua Ikatan Keluarga Alumni Institut Perguruan Tinggi Ilmu Alquran (PTIQ) Jakarta ini, sebagai kader NU yang sejak muda aktif berkiprah baik di PMII, Ansor, maupun PBNU, dirinya sudah mendapatkan banyak berkah dari NU. 

”Saya ada keterpanggilan untuk ikut mengurus NU di DKI karena kalau di politik, saya sudah, dan itu berkah dari NU. Saya jadi DPR tiga periode, pernah di pimpinan Badan Anggaran, sekarang wakil ketua MPR,” katanya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas