Tiga Warga Terpental dari Mobil Bak Terbuka Saat Terjadi Ledakan di Kilang Balongan
Tiga orang warga itu diketahui asal Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat yang hendak pulang usai mengikuti kegiatan Nisfu Sya'ban.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga warga yang tinggal di sekitar kompleks kilang minyak PT Pertamina(persero) RU VI Balongan terpental akibat kebakaran empat tangki penyimpanan minyak. Kebakaran tersebut dibarengi dengan suara ledakan cukup keras.
Tiga orang warga itu berasal Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang hendak pulang usai mengikuti kegiatan Nisfu Sya'ban.
Mereka terpental dari mobil bak terbuka saat melintasi wilayah PT Pertamina RU VI Balongan.
Total ada tujuh orang warga di mobil tersebut, hanya saja tiga di antaranya terpental ke sawah. Sedangkan empat orang lainnya sudah dilarikan ke rumah sakit oleh petugas sejak pagi dini hari tadi.
Mobil yang digunakan oleh warga itu pun sampai saat ini masih terparkir di jalan dekat lokasi PT Pertamina RU VI Balongan. Saat dikonfirmasi, Plt Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Caya membenarkan kabar tersebut.
Kendati demikian, petugas belum mengetahui bagaimana kondisi dari tiga orang warga tersebut. "Iya benar, tapi kami belum mendapat informasi lanjut soal tiga orang yang terpental," ujar dia.
Baca juga: Kilang Balongan Terbakar, Bandara Soekarno Hatta Suplai Avtur ke Halim dan Husein Sastra Negara
BPBD Kabupaten Indramayu mencatat ada sekitar 23 orang yang sudah dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Menurut, Caya para korban yang mengalami luka-luka tersebut karena rumahnya dekat dengan lokasi kejadian, serta ada juga yang sedang melintas jalan ketika terjadi kebakaran.
Baca juga: Sebelum Kilang Balongan Meledak, Warga Datangi Pertamina Minta Susu dan Cek Kesehatan
"Korbannya beragam ada warga sekitar dan juga pengguna jalan," ujarnya.
Ada juga tiga orang yang hilang dan hingga kini masih dicari. Kasi Kedaruratan BPBD Jabar, Hadi Rahmat, mengatakan berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Indramayu, melakukan antisipasi cepat ke lokasi kejadian.
Aparat TNI dan Polri yang berada di lapangan sudah mengimbau kepada masyarakat sekitar agar mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Hadi mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan pihak terkait dan mendirikan pengungsian di tiga titik, yaitu Islamic Center, GOR Bumi Patra, dan Pendopo Indramayu.
"Kebutuhan mendesak adalah makanan siap saji dan air minum untuk pengungsi. Cuaca cerah berawan dan api masih menyala dan warga sekitar kilang sudah diungsikan semua ke GOR Komplek Perumahan Pertamina Bumi Patra, Islamic Center Indramayu, dan Pendopo Kabupaten Indramayu," katanya.
Di antara korban ada seorang nenek berusia 100 tahun yang bernama Tiah, mengalami luka ringan dalam insiden tersebut.
Selain Tiah, katanya, terdapat lansia lainnya, di antaranya Mulyana (82), Dawin (80), Sanusi (90), Warti (80), Raminah (60), Rokamah (80).
Mereka mengalami luka ringan akibat ledakan dan kebakaran.
"Ya betul di antaranya ada lansia, sekarang posisi korban yang luka berada di RS Pertamina. Kita melakukan pendampingan dan penanganan kebakaran ini dilakukan langsung oleh Pertamina," katanya.
Ledakan Keras
Warga sekitar kompleks kilang Pertamina Balongan, Danimah (40), menyebut kebakaran besar semacam itu baru pertama kali terjadi di Pertamina RU VI Balongan.
Namun, menurut dia, peristiwa kecil hingga menimbulkan asap hitam yang tidak terlalu banyak sering kali terjadi.
"Ya suara ledakan beberapa kali, petir, dan asap hitam juga, tapi enggak besar seperti sekarang," ujar Danimah.
Warga Desa Majakerta, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, itupun menyampaikan pada Desember 2020 kepulan asap juga terlihat di Pertamina RU VI Balongan.
Ia mengatakan, kala itu peristiwa tersebut berlangsung singkat dan tidak menimbulkan kepanikan seperti kali ini.
Sementara warga lainnya, Surayana (50), mengaku kaget saat mendengar suara ledakan pada Senin dinihari.
Ia pun meminta keluarganya segera mengungsi bersama warga lainnya di lokasi yang telah disiapkan.
"Saya tidak ikut (mengungsi), karena harus menjaga rumah," kata Surayana.
Di Jakarta, Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta Selatan mencatat sebanyak enam orang korban luka berat akibat kebakaran kilang minyak di Indramayu kini tengah menjalani perawatan.
Mereka langsung dimasukkan ke ruang Unit Gawat Darurat RSPP karena mengalami luka bakar berat.
"Ada enam orang yang warga yang mungkin berada di dekat lokasi (kebakaran) ini sudah dibawa ke Rumah Sakit Pertamina Pusat (RS PP). Kondisinya saat ini sedang dievaluasi oleh tim dokter," kata Senior Vice President Corporate Communication and Investor Relations (SVP Corcom & IR) Agus Suprijanto.
Agus menambahkan, setelah para korban selesai dievaluasi, tim dokter selanjutnya akan melakukan tindakan penanganan.
"Nanti hasilnya dievaluasi, sehingga dicari penanganan media yang cepat dan tepat sehingga bisa sehat kembali," jelasnya.
Meskipun demikian, Agus enggan menyebutkan nama enam korban tersebut, dia berjanji akan memberikan layanan terbaik pada para korban.
"Pihak keluarga juga kami sediakan tempat tinggal di sini. Pertamina akan memberikan layanan terbaik," pungkas Agus.(Tribun Network/dit/mam/wly)