Cerita Menhub Budi Kronologi dan Lokasi Ditemukannya Black Box CVR Sriwijaya Air SJ 182
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menceritakan kronologi singkat ditemukannya black box cockpit voice recorder (CVR) pesawat Sriwijaya Ai
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menceritakan kronologi singkat ditemukannya black box cockpit voice recorder (CVR) pesawat Sriwijaya Air penerbangan SJ-182.
Menhub Budi mengatakan, bahwa pihaknya bersama Basarnas, KNKT, TNI serta Polri terus melakukan pencarian CVR secara intensif dan mendetail.
Sehingga, pada Selasa (30/3/2021) malam, black box CVR Sriwijaya Air itu berhasil ditemukan.
Hal itu disampaikan Menhub Budi Karya saat mengumumkan temuan CVR Sriwijaya Air di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (31/3/2021).
"Kita memang lakukan (pencarian CVR, red) dengan sistematis dan Alhamdulillah semalam jam 20.00 WIB, ditemujan dari tempat yang tidak jauh ditemukannya FDR," kata Budi Karya.
Budi pun melaporkan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal penemuan black box cockpit voice recorder (CVR) pesawat Sriwijaya Air penerbangan SJ-182.
"Secara teknis, penemuan ini sudah dilaporkan ke kami dan kami sudah lapor ke presiden bahwa ini sudah ditemukan," kata Budi.
Selain itu, Menhub Budi juga telah menyampaikan kepada Presiden bahwa CVR akan diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Tentunya, untuk ditindaklanjuti terkait jatuhnya pesawat dengan rute penerbangan Jakarta-Pontianak itu.
Budi menjelaskan, data yang ada di CVR akan melengkapi data-data yang sebelumnya telah diperoleh dari black box berisi flight data recorder (FDR) yang ditemukan sebelumnya.
Baca juga: Suara Ketua KNKT Bergetar Saat Ceritakan Proses Penemuan Black Box SJ 182: Saya Sempat Ditanya . . .
"Flight data recorder itu akan paripurna apabila dilakukan suatu penggabungan apa yang tejadi di kokpit yaitu pembicaraan antara pilot dan kopilot dan itu akan melengkapi data dari FDR," jelas Budi.
Diketahui, Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada Sabtu (9/1/2021) lalu.
Pesawat itu mengangkut 62 orang yang terdiri dari 6 kru pesawat, 46 penumpang dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi.