CVR Sriwijaya Air SJ 182 Ditemukan, Siang Ini Menhub Beri Penjelasan
Cockpit Voice Recorder (CVR) atau bagian perekam suara di kokpit milik pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh beberapa waktu lalu sudah ditemukan.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Cockpit Voice Recorder (CVR) atau bagian perekam suara di kokpit milik pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh beberapa waktu lalu sudah ditemukan.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati membenarkan informasi tersebut.
Ia mengatakan pukul 11 siang hari ini Rabu (31/3/2021) hal tersebut akan diumumkan.
"Sudah. Nanti jam 11 diumumkan," kata Adita saat dihubungi Tribunnews.com pada Rabu (31/3/2021).
Baca juga: BREAKING NEWS Black Box Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Ditemukan
Dalam pengumuman tersebut, kata Adita, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga akan turut hadir.
"Ada Pak Menhub," kata Adita.
Diberitakan sebelumnya Operasi SAR Gabungan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 resmi ditutup pada Kamis (21/1/2021).
Penutupan operasi tersebut diumumkan oleh Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito pada pukul 16.57 WIB.
Baca juga: Komisi I Dukung Perbaikan Perumahan Prajurit Kodam II Sriwijaya
Bagus mengatakan operasi yang telah berjalan 13 hari tersebut ditutup di antaranya berdasarkan evaluasi teknis, temuan korban, pertemuan dengan perwakilan keluarga korban, dan rapat koordinasi antar lembaga terkait.
Hal tersebut disampaikan Bagus di Posko JICT II Tanjung Priok Jakarta Utara pada Kamis (21/1/2021)
"Hari ini Kamis 21 Januari pukul 16.57 Operasi Pencarian dan Pertolongan kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 PK - CLC secara resmi saya nyatakan ditutup atau penghentian," kata Bagus.
Hingga penutupan operasi tersebut tercatat total sebanyak 324 kantong bagian tubuh korban berhasil dievakuasi.
Selain itu tercatat pula sebanyak total 68 kantong serpihan kecil pesawat, 55 potongan besar pesawat, satu unit Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR) electric unit juga berhasil dievakuasi.
Kegiatan pencarian korban dan serpihan pesawat dilakukan sejak pesawat lost contact pada 9 Januari pukul 14.40 oleh Basarnas didasarkan informasi ATC Airnav Indonesia dengan melibatkan TNI, Polri, KPLP, dan Kementerian Perhubungan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.