Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ditanya Peluang Maju Jadi Capres 2024, Ini Jawaban Ridwan Kamil

Survei Indikator Politik Indonesia yang dilansir pekan lalu menempatkan Ridwan Kamil tiga besar capres yang paling banyak dipilih anak muda.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Ditanya Peluang Maju Jadi Capres 2024, Ini Jawaban Ridwan Kamil
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil naik sepeda ontel meninggalkan tempat acara seusai melantik dan mengambil sumpah lima kepala daerah hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020 di Jawa Barat, di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (26/2/2021). Kelima kepala daerah yang dilantik yakni Bupati dan Wakil Bupati Karawang, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Indramayu, serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok. Tribun Jabar/Gani Kurniawan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memberikan jawaban ketika ditanya pers mengenai kesiapannya untuk maju menjadi calon presiden (Capres) 2024.

"Sebelumnya saya tidak pernah bercita-cita untuk menjadi gubernur, tiba-tiba ya Alhamdulillah. Untuk 2024, kalau jalannya terbuka saya Bismillah," kata Ridwan Kamil dalam bincang-bincang dengan wartawan di Payakumbuh, Sumatera Barat, Selasa (30/3/2021) seperti dikutip dari Antara.

Sebelumnya survei Indikator Politik Indonesia untuk Pilpres 2024 menempatkan Ridwan Kamil masuk tiga besar capres.

Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, merupakan publik figur yang saat ini belum menjadi kader partai politik.

"Kalaupun tidak (maju) ya tidak ada penyesalan, bagi saya jabatan itu hanya ibadah, jabatan hanya sementara, jabatan ini hanya untuk kebermanfaatan," ujarnya.

Baca juga: 3 Capres Teratas Menurut Survei, Ada Anies, Ganjar, Ridwan Kamil, PKS: Ketiganya Punya Keistimewaan

Ia mengatakan ke depannya yang paling penting untuk pemimpin Indonesia adalah harus mampu membawa negara ini maju, seperti negara-negara besar dunia lain.

Menurut dia, saat ini dunia demokrasi Indonesia dalam kondisi yang kurang baik, bahkan perpecahan akibat Pilpres 2019 masih belum usai meski pemilihan sudah lama selesai.

Berita Rekomendasi

"Anggap pilkada atau pilpres seperti kompetisi badminton saja. Selesai tanding, selesai. Jangan seperti sekarang, kita sibuk mencari perbedaan, tapi lupa dengan persamaan," kata dia.

Sementara Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi juga memberikan dukungan untuk teman satu almamaternya tersebut.
Menurut dia, mantan Wali Kota Bandung itu pantas dan layak memimpin Indonesia ke depan.

"Saya sih doanya jadi presiden aja udah. Di survei beda-beda tipis semua. Kesempatan sama sekarang. Ini bagian dari kompetisi sehat, siapa yang terbaik itulah yang terbaik untuk Indonesia ke depan," kata politisi PKS tersebut.

Capres 3 teratas

Dilansir dari Kompas.com, Survei Indikator Politik Indonesia yang dilansir pekan lalu menempatkan Ridwan Kamil tiga besar capres yang paling banyak dipilih anak muda.

Sebanyak 15,2 persen responden yang merupakan anak muda usia 17-21 tahun itu memilih Anies.

Selain Anies, tokoh selanjutnya yang banyak dipilih yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang dipilih oleh 13,7 persen responden.

Peringkat ketiga yakni Gubernur Jawa Barat Ridwal Kamil yang memperoleh angka 10,2 persen.

Ketiga nama tersebut digadang-gadang akan menjadi nama baru dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang.

Menanggapi hasil survei tersebut, pengamat politik Pangi Syarai Chaniago menyebut bahwa politik Indonesia seringkali penuh dengan element of surprise atau kejutan.

Pangi menyebut, ketiganya bisa saja berpeluang menjadi Capres di 2024.

Namun, kalkulasi atau hitung-hitungan politik seringkali menemukan hasil justru di menit-menit akhir.

"Pada pilpres, kalkulasi jodoh menjodohkan pasangan calon itu terjadi di last minute, penuh kejutan. Dalam politik yang berbahaya itu kejutan-kejutan yang semua orang tidak memprediksi, bahwa pemilihan pasangan calon, hingga keputusan partai melakukan pengusungan dilakukan tidak jauh dari masa pemilu," ucap Pangi pada Kompas.com, Selasa (23/3/2021).

Selain itu, menurut Pangi, saat ini jumlah undicided voters atau masyarakat yang belum menentukan pilihannya masih banyak.

Menurut Pangi, memiliki elektabilitas tinggi di kalangan anak muda adalah modal yang baik.

Jika ingin menjadi capres, para tokoh-tokoh tersebut harus bisa mempengaruhi kelompok masyarakat yang lain dengan ceruk yang lebih besar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas