KNKT Akan Baca Isi CVR Sriwijaya Air SJ 182 Selama 3-7 Hari di Laboratorium
Soejanto pun mengatakan, proses pembacaan data di dalam CVR itu akan memakan waktu 3 hingga 7 hari kedepan.
Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transortasi (KNKT) Soejanto Tjahjono mengatakan, pihaknya akan langsung membawa black box cockpit voice recorder (CVR) Sriwijaya Air SJ-182 ke laboratorium.
Soejanto pun mengatakan, proses pembacaan data di dalam CVR itu akan memakan waktu 3 hingga 7 hari kedepan.
Hal itu disampaikan Soejanto Tjahjono saat mengumumkan temuan CVR Sriwijaya Air di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (31/3/2021).
"CVR ini nanti kita akan bawa ke laboratorium dan kita akan proses untuk pembacaan yang akan memerlukan waktu kurang lebih antara 3 hari sampai 1 minggu," kata Soejanto Tjahjono.
Ia mengatakan, nantinya akan terlihat dan akan disampaikan secara transkrip percakapan di dalam cockpit pesawat sebelum jatuh.
Lalu, pihaknya akan mencocokan data-data yang ada di CVR dengan flight data recorder (FDR).
"Kita akan melihat, kita akan bikin transkrip untuk di-matching kan dengan FDR. Apa yang terjadi di dalam cockpit, seperti yang disampaikan bapak menteri, sehingga kita bisa menganalisa kenapa data dari FDR kok seperti ini, dan bagaimana situasi di kokpitnya," jelasnya.
Ia juga mengatakan, tanpa data-data dari CVR akan sangat sulit menentukan penyebab jatuhnya pesawat dengan rute penerbangan Jakarta-Pontianak.
Soejanto pin berkomitmen akan membuka secara terang bener apa yang terjadi dalam peristiwa Pesawat Sriwijaya Air itu.
Baca juga: Cerita Menhub Budi Kronologi dan Lokasi Ditemukannya Black Box CVR Sriwijaya Air SJ 182
"Kami dari pemerintah memang serius melakukan investigasi. Dan sesuai dengan pesan dari bapak presiden untuk membuka se-transparan mungkin dan apa menjadi penyebab agar kejadian serupa tidak terjadi di kemudian hari. itu yang paling penting," jelasnya.
Diketahui, Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada Sabtu (9/1/2021) lalu.
Pesawat itu mengangkut 62 orang yang terdiri dari 6 kru pesawat, 46 penumpang dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi.