Jokowi Sampaikan Selamat Dies Natalis Ke-67 GMNI: Tetap Berdiri di Depan Melawan Gerakan Radikalisme
Jokowi mengajak GMNI untuk tetap berdiri di depan melawan gerakan radikalisme, merawat kebhinekaan dan toleransi.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi ucapan selamat kepada Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) yang merayakan Dies Natalis ke-67 melalui rekaman live video.
Dalam video rekaman tersebut, Jokowi mengajak GMNI untuk tetap berdiri di depan melawan gerakan radikalisme, merawat kebhinekaan dan toleransi.
"GMNI dikenal sebagai organisasi kader dan organisasi perjuangan yang konsisten menjaga pancasila, merawat toleransi dan berdiri di depan melawan radikalisme demi tegaknya NKRI," ujar Jokowi dalam rekaman tersebut, yang diterima Tribunnews.com pada Kamis (1/4/2021).
Presiden Jokowi juga menyampaikan ucapan selamat dan harapannya agar GMNI terus memperjuangkan Trisakti Bung Karno.
"Saya ucapkan selamat Dies Natalis GMNI di usia 67 tahun. Terus menjadi pejuang pemikir-pemikir pejuang dan terus memperjuangkan cita-cita kita bersama yakni berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang budaya," ujar Jokowi.
Baca juga: Menparekraf Sandiaga Ajak GMNI Kolaborasi Kembangkan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Baca juga: Bertemu Dubes Rusia, DPP GMNI Dukung Sinergi Rusia-Indonesia
Ketua Umum GMNI Imanuel Cahyadi menyambut baik sambutan Presiden Jokowi tersebut.
Terkhusus ketika Presiden membahas soal Trisakti Bung Karno, sebagaimana tema dies natalis GMNI ke-67 yakni 'Trisakti Bung Karno Sebagai Jalan mewujudkan Cita -cita Proklamasi 1945'.
"Kami memyambut baik arahan dari Bapak Presiden Jokowi terhadap GMNI. Kami percaya bahwa dengan pelaksanaan Trisakti Bung Karno maka Indonesia akan dapat mewujudkan cita-cita proklamasi sebagaimana tema dies natalis ini, yaitu memerdekakan Bangsa Indonesia dari segala bentuk penjajahan dan membentuk tatanan masyarakat yang berkeadilan sosial seperti yang tertuang dalam sila ke 5 Pancasila," tegas Imanuel.
Imanuel juga menyampaikan pandangannya menyikapi persoalan bangsa saat ini seperti yang disampaikan oleh Presiden Jokowi.
"GMNI, seperti yang disampaikan oleh Presiden Jokowi, akan selalu menjadi garda terdepan dalam mengawal toleransi. Namun, permasalahan bangsa saat ini tidak hanya soal intoleransi, tapi juga soal kemandirian ekonomi, kemandirian pangan, dan persoalan demokrasi," kata dia.
Baca juga: Tak Jadi Lengser dari Ketum Demokrat, AHY Apresiasi Jokowi Tunaikan Janji Tegakkan Hukum yang Adil
Baca juga: Sempat Pertanyakan Sikap Jokowi, Kini Kubu AHY Puji Pemerintah: Kami Yakin Presiden Tidak Terlibat
"Belakangan marak soal isu impor pangan di berbagai sektor seperti impor beras, gula, garam, dan daging. Ini yang seharusnya segera diselesaikan oleh pemerintahan Jokowi karena ini adalah persoalan mendasar masyarakat. Jangan sampai, Indonesia larut dalam kebijakan impor. Indonesia seharusnya mampu menjalankan konsep kedaulatan pangan," imbuh Imanuel.
Imanuel berharap dalam refleksi Dies Natalis GMNI ke 67 ini, GMNI akan tetap menjadi mitra kritis pemerintah yang mengawal jalannya pembangunan dan pemerintahan agar sesuai dengan konsepsi Trisakti Bung Karno.
"GMNI akan selalu menjadi mitra kritis pemerintah dalam menjalankan pemerintahan. Saya berharap kebijakan yang dibuat pemerintahan Pak Jokowi akan selalu berlandaskan konsep Trisakti Bung Karno agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia," tandasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.