Kemenaker dan Kemendes Jalin Kerja Sama Dengan UINSA Berdayakan Masyarakat Desa
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) bersama Kementerian Desa (Kemendes) bekerja sama dengan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA)
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) bersama Kementerian Desa (Kemendes) bekerja sama dengan Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) menandatangani MoU terkait pemberdayaan ketenagakerjaan bagi masyarakat desa.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dalam pernyataannya mengatakan lewat kesepakatan ini ada 3 hal yang harus disasar.
Salah satunya agar UIN Sunan Ampel dapat memilih desa-desa Migran Produktif (Desmigratif) sebagai lokasi Kuliah Kerja Nyata.
Baca juga: KSPI Beberkan Ada Ribuan Perusahaan Belum Lunasi THR Tahun 2020, Begini Respons Kemenaker?
"Kami berharap peran perguruan tinggi dalam hal ini UINSA, agar empat pilar yang ada di desmigratif dapat diperkuat," kata Ida, Kamis (1/4/2021).
Ida berharap UINSA dapat meningkatkan kompetensi masyarakat desa melalui BLK Komunitas.
UINSA dapat mengambil bagian dalam memperkuat dan meningkatkan kompetensi pesantren dan masyarakat di sekitar pesantren, yang notabene berada di desa.
Baca juga: Kemenaker Gandeng Desainer Kondang Ivan Gunawan Selenggarakan Fashion Design Competition 2020
Terkait perluasan kesempatan kerja, Kemnaker bekerja sama dengan UINSA ingin melahirkan entrepreneur atau wirausahawan yang menjadi pelaku usaha mikro kecil.
"Selama ini sudah berjalan inkubasi bisnis yang dilakukan oleh UINSA dan akan kita sinergikan lebih baik apa yang telah dilakukan oleh UINSA dengan Kemnaker," ujarnya.
Menaker mengatakan kesepahaman bersama antara Kemnaker dengan UINSA Surabaya, pada keahlian vokasi sesuai kebutuhan pasar kerja bagi komunitas dan masyarakat sekitarnya sebagai bekal keterampilan dalam bekerja atau berwirausaha.
Baca juga: Kemenaker: Pariwisata Jadi Kejuruan Andalan BLK Banyuwangi
Dalam kesempatan sama, Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar mengungkapkan dari data yang dimilikinya, meskipun angka pengangguran lebih tinggi di kota, tapi jumlah angka kemiskinan lebih tinggi di desa dibandingkan di kota.
Namun demikian kata Menteri Abdul Halim, permasalahan utama kemiskinan maupun pengangguran adalah satu masalah yang saling bergantung karena dependensinya tinggi.
"Target (Mou) ini adalah percepatan, peningkatan ekonomi di desa, penurunan jumlah pengangguran, kemudian penurunan jumlah stunting, yang pada gilirannya adalah akan tercapainya penurunan jumlah kemiskinan yang ada di desa," katanya.