Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perjalanan ZA Mulai Pamit Dari Rumah Hingga Serang Mabes Polri, Sembunyikan Senjata di Pinggang

Rangkaian bagaimana ZA berangkat dari rumahnya di Jakarta Timur hingga melakukan aksi teror di Mabes Polri terungkap.

Penulis: Adi Suhendi
zoom-in Perjalanan ZA Mulai Pamit Dari Rumah Hingga Serang Mabes Polri, Sembunyikan Senjata di Pinggang
Tribunnews/Herudin
Pasukan Brimob Polri melakukan penjagaan dan penyisiran usai penyerangan teroris di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021). Tribunnews/Herudin 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rangkaian bagaimana ZA berangkat dari rumahnya di kawasan Jakarta Timur hingga melakukan aksi teror di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021) sore akhirnya terungkap.

Berdasarkan sejumlah fakta yang dihimpun Tribunnews.com, ZA berangkat dari kediamannya di Gang Taqwa, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur pada hari yang sama saat dirinya beraksi.

Putri bungsu M Ali dan Sutini awalnya pamit kepada ibunya sekira pukul 09.00 WIB.

"Ma, Zakiah keluar sebentar," itulah kata-kata terakhir yang diucap ZA kepada ibunya.

ZA tidak mengungkapkan maksud dirinya keluar rumah.

Baca juga: Apa Itu Lone Wolf? Sebutan Polisi untuk Aksi Terduga Teroris ZA yang Serang Mabes Polri Sendirian

Sampai akhirnya, ia pun datang ke komplek Mabes Polri dengan membawa sepucuk senjata air gun Kaliber 4,5 MM.

Wanita kelahiran 1995 itu berjalan dari gerbang belakang Mabes Polri menuju gerbang utama sekitar pukul 16.30 WIB.

Berita Rekomendasi

Kepada petugas jaga, ZA awalnya berpura-pura menanyakan kantor pos.

Kemudian petugas yang berjaga di pos mengarahkan ZA ke kantor pos.

Setelah itu ZA pun berjakan ke arah gerbang utama Mabes Polri.

Namun, di tengah jalan pelaku kembali lagi ke pos jaga dan menyerang petugas.

Baca juga: Pengamat Terorisme Sebut Serangan ke Mabes Polri Mirip Aksi Black Widow, Apa Maksudnya?

ZA langsung mengeluarkan senjata api jenis pistol dan melesatkan tembakan.

Ia menembak sebanyak 6 kali. 2 ke arah anggota di dalam pos, 2 di luar, kemudian dua kali menembak kepada anggota yang ada di belakangnya

Melihat aksi tersebut, petugas pun kemudian mengambil tindakan tegas dan terukur dengan menembak ZA.

Setelah tubuhnya diterjang timah panas, ZA pun terkapar meregang nyawa.

Kemungkinan senjata disembunyikan di pinggang

Kepolisian pun mengungkap bagaimana ZA bisa lolos masuk ke komplek Mabes Polri dengan membawa senjata.

Padahal, setiap orang yang hendak masuk ke komplek Mabes Polri kerap diperiksa petugas, terlebih orang yang tidak dikenal.

Hingga kini kepolisian pun masih melakukan penyelidikan bagaimana, ZA bisa lolos dari pemeriksaan pos jaga.

"Ya itu yang masih kita dalami karena tersangkanya kan ZA meninggal dunia dia. Dimungkinkan dia masukkan di bagian tubuhnya, entah dipinggang atau dimana ya dan itu kenyataan memang lolos dari penjagaan," kata Karo Penmas Divhumas Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (1/4/2021).

Saat ini, kepolisian masih melakukan audit soal pengamanan di Mabes Polri.

Baca juga: BNPT: Teroris di Gereja Katedral Makassar dan Mabes Polri Punya Kaitan Ideologi

"Kekurangan, kelemahan ini akan kita perbaiki. Mudah-mudahan hari ini masalah pengaman kepolisian tidak hanya di mabes, di wilayah markas-markas kepolisian punya keamana yang lebih baik lagi dan terus meningkatkan kewaspadaan. Ini sedang diaudit masalah pengamanan kita," katanya.

Rusdi memastikan pihaknya akan melakukan pemeriksaan kepada anggota yang saat kejadian berada di pos jaga.

"Apabila ada kelalaian, ada SOP yang dilanggar tentunya akan diberikan tindakan," kata Rusdi.

Namun, Rusdi belum bisa memastikan ada berapa petugas yang akan diperiksa terkait hal ini.

"Ada petugas pagi sampai malam, sampai pagi. Itu diatur Yanma (Pelayanan Markas) untuk pengamanan markasnya," kata Rusdi.

Jenis senjata

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono memastikan jenis senjata yang digunakan ZA merupakan Airgun berkaliber 4,5 mm.

Hal itu dipastikan setelah melakukan pendalaman dan pengecekan dari uji laboratorium forensik atas sejumlah barang bukti yang ditemukan di lapangan.

"Dari hasil pengamatan gambar senjata yang dipergunakan pelaku jenis pistol Airgun BB bullet call 4,5 mm," kata Argo dalam keterangan resminya, Jakarta, Kamis (1/4/2021).

Selain itu, Argo mengatakan bahwa aparat kepolisian sampai saat ini masih terus melakukan penyelidikan soal asal-usul senjata Airgun tersebut bisa didapatkan pelaku.

Apalagi, saat ini pelaku telah meninggal dunia dalam aksi terornya tersebut.

Sehingga, diperlukan pendalaman untuk mengetahui darimana senjata itu diperoleh.

"Asal senjata masih diselidiki. Karena yang bersangkutan sudah meninggal," ujar Argo.

Diketahui, senjata Airgun ini menggunakan gas Co2 sebagai pendorong peluru.

Co2 penggunaannya ditancapkan dan dipasang pada bagian popor senjata.

Baca juga: Sebelum Insiden Penyerangan ke Mabes Polri, Orang Tua ZA Hampir Lapor Polisi, Ternyata Gara-gara Ini

Airgun sendiri adalah salah satu jenis senjata angin.

Mekanisme yang digunakan untuk menembak memanfaatkan tekanan angin.

Hal yang sama bisa ditemukan pada senapan angin atau airsoft gun.

Tetapi, dalam hal perbedaannya yaitu untuk airgun angin yang digunakan adalah karbon dioksida atau Co2.

Peluru yang digunakan juga berbentuk bola kecil atau gotri yang terbuat dari logam.

Beda dari airsoft gun yang menggunakan peluru dari plastik yang lebih ringan.

Dengan begitu, airgun lebih memiliki kekuatan dan lebih berbahaya ketimbang airsoft gun.

Jika ditembak dari jarak dekat, airgun bisa melukai atau bahkan mematikan orang. (Tribunnews.com/ Reza Deni/ Vincen)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas