Profil I Nyoman Nuarta, Sosok Dibalik Desain Garuda Istana Negara di Ibu Kota Negara yang Baru
Berikut profil tentang I Nyoman Nuarta, sosok dibalik gambar rancangan gedung Istana Negara baru di Kalimantan Timur.
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Berikut profil tentang I Nyoman Nuarta, sosok dibalik gambar rancangan gedung Istana Negara baru di Kalimantan Timur yang berbentuk burung Garuda.
Desain kantor kepresidenan RI atau istana berbentuk burung Garuda yang akan dibangun di ibu kota negara (IKN) baru di Kecamatan Sepaku, Kalimantan Timur menuai pro kontra.
Untuk diketahui, desain istana baru berbentuk burung Garuda tercermin dari bangunan yang memilki kepala di bagian tengah atasnya disertai kedua sisi yang menyerupai sayap.
Desain istana berbentuk burung Garuda dipilih setelah memenangkan sayembara yang diselenggarakan oleh Kementerian Perumahan dan Pekerjaan Umum (PUPR) beberapa bulan lalu.
Baca juga: Kontroversi Desain Istana Baru Berbentuk Burung Garuda: Dikritik Arsitek hingga Respons Bappenas
Baca juga: Lima Asosiasi Arsitek Kritik Desain Bangunan Istana di Ibu Kota Baru Negara Baru
Meski begitu, muncul pro krontra terhadap desain istana baru yang berbentuk burung garuda itu.
Salah satu kritiknya adalah, rancangan istana berbentuk burung Garuda justru kurang mencerminkan kemajuan peradaban, terutama pada era digital seperti sekarang.
Selain itu, ada pula pihak yang mempertanyakan kapasitas rancangan desain milik I Nyoman Nuarta karena bukan seorang arsitek profesional.
Baca juga: Kontroversi Desain Istana Baru Berbentuk Burung Garuda: Dikritik Arsitek hingga Respons Bappenas
Baca juga: Netizen Soroti Desain Istana Ibu Kota Negara Baru, Kok Mirip Panggung DWP?
Profil I Nyoman Nuarta
I Nyoman Nuarta merupakan seorang pematung yang telah mengahasilkan beberapa karya patung yang cukup fenomenal.
Di antara karya monumentalnya adalah patung raksasa Garuda Wisnu Kencana di Bali, serta patung Arjuna Wiwaha yang menjadi landmark di ujung Jl. MH Thamrin, Jakarta.
I Nyoman Nuarta merupakan seorang pematung yang asal Tabanan, Bali kelahiran 14 November 1951 dari pasangan Wirjamidjana dan Samudra
Dalam Buku Biografi Nyoman Nuarta yang diterbitkan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud, disebutkan bahwa Nyoman kecil tinggal di lingkungan pedesaan.
Sejak kecil, Nyoman Nuarta tinggal dengan pamannya, Ketut Dharma Susila di Desa Tegallinggah, Kecamatan
Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali.
Ketertarikannya didunia patung dimulai tatkala ia masuk ke Institut Teknologi Bandung pada 1972.
Saat masuk di kampus itu, awalnya Nyoman memilih jurusan seni lukis.
Namun, setelah selama satu tahun mengikuti perkuliahan, Nyoman Nuarta menemukan jurusan lain yang lebih menarik, yakni seni patung.
Nyoman merasa seni patung sesuatu yang unik karena menghasilkan karya tiga dimensi dengan proses kerja yang juga menarik.
Baca juga: Patung Horibote Sensei Muncul di Kyoto Jepang, Semangati Peserta Ujian Perguruan Tinggi
Beberapa tahun setelah itu, Nyoman bersama beberapa sahabat dekatnya seperti pelukis Hardi, Dede Eri Supria, Harsono dan kritikus seni Jim Supangkat bergabung dalam Gerakan Seni Rupa Baru di Indonesia pada tahun 1977.
Gerakan ini kemudian menjadi salah satu tonggak penting perkembangan seni rupa di Indonesia dan telah menerima penghargaan dari Presiden Soeharto di tahun 1979.
Pada tahun 1979 pula, Nyoman berhasil memenangkan lomba desain Monumen Proklamasi.
Prestasi Nyoman Nuarta ketika memenangkan lomba mendesain Monumen Proklamator, ternyata membuat Presiden Soeharto semakin kepincut.
Dalam suatu kunjungan ke Turki pada tahun 80-an, Presiden Soeharto tertarik dengan arsitektur yang dia jumpai.
Jalanan Turki banyak dihiasi monumen yang dibangun berdasarkan kisah-kisah masa lalu negara tersebut.
Presiden Soeharto kemudian ingin memiliki monumen berdasar cerita tentang kebudayaan Indonesia.
Akhirnya, bersama Nyoman Nuarta, keinginan presiden itu tersebut diwujudkan dengan dibangunnya Patung Arjuna Wijaya di Jakarta.
Mengutip Nuarta.com, pada tahun 2000 lalu, Nyoman Nuarta membuka NuArt Sculpture Park di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat.
Seperti namanya, Taman Patung NuArt utamanya adalah tempat Nyoman menampilkan
karyanya yang dimulai dari awal karirnya ke sampai karya yang terbaru.
Tempat tersebut mempunyai luas 3 hektar, secara khusus dirancang dan dikembangkan untuk pecinta seni.
Taman ini juga menawarkan tempat bagi mereka yang ingin memamerkan karyanya.
Baca juga: Patung Sapi di Kuil Okayama Jepang Sambut Shio Sapi 2021
Berikut Biodata I Nyoman Nuarta
Nama: Nyoman Nuarta
Alamat: Jl. Setraduta Kencana 2/11.
Bandung 40151. Jawa Barat. Indonesia
Tanggal / Tempat Lahir: Tabanan, 14 November 1951
PENDIDIKAN
1973 - 1979: Jurusan Seni Rupa Institut Teknologi Bandung
POSISI SAAT INI
- Pemilik STUDIO NYOMAN NUARTA (Seni, Konsultan dan Produser)
- Pendiri Yayasan The Mandala Garuda Wisnu Kencana
- Komisaris PT Garuda Adhimatra, Pengembang Proyek Mandala Garuda Wisnu Kencana di Bali
- Komisaris, PT NYOMAN NUARTA ENTERPRISE
- Pemilik NuArt Sculpture Park - Bandung
PENGHARGAAN DAN PENGAKUAN
1. Monumen Proklamator Indonesia
- Dari Pemerintah Indonesia Jakarta 1979
2. Monumen Arjuna Wijaya
- Dari Gubernur Jakarta Jakarta 1987
3. Akademi Seni Rupa Nanyang
- Perkemahan Patung Hari Jadi ke-51 Singapura 1989
4. Museum Olahraga TMII
- Yayasan Harapan Kita / BP3 TMII Jakarta 1989
5. Dies Natalis ke-14 TMII
- Yayasan Harapan Kita / BP3 TMII Jakarta 1989
6. Pameran Budaya Indonesia 1992 (KIAS) USA 1990-1991
7. Pameran Patung 1992
- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Yogyakarta 1992
8. Museum Purna Bakti
- Yayasan Purnabhakti Pertiwi Jakarta 1993
9. Kompetisi REDAS
- Dari Ketua Satgas Seni Gedung REDAS dan Ketua Panel Adjudicator Singapura 1993
10. Hotel Bali Beach
- Dari PT Pembangunan Perumahan Jakarta 1993
11. Pemenang Kompetisi Seni Pahat di Monumen Nasional
- Dari Gubernur Jakarta Jakarta 1995
12. Taman Patung APEC
- Partisipasi pemerintah Indonesia ke Filipina Manila 1996
(Tribunnews.com/Tio/Daryono)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.