KLHK Pastikan Pemulihan Daerah Pasca Banjir di NTT dengan Terapkan Sistem Vegetasi
Dirinya mengatakan, nantinya jika bencana tersebut sudah tertangani dengan baik, maka pemerintah dalam hal ini KLHK akan melakukan pemulihan di bebera
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Wamen LHK) Alue Dohong turut merespon terkait adanya bencana banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang terjadi pada Jumat (2/4/2021) lalu.
Dirinya mengatakan, nantinya jika bencana tersebut sudah tertangani dengan baik, maka pemerintah dalam hal ini KLHK akan melakukan pemulihan di beberapa titik lokasi banjir.
Terlebih kata Alue, lokasi terjadinya banjir tersebut merupakan Daerah Tangkapan Air (DTA) yang mengalami kondisi curah hujan tinggi.
"Ya kan kami tentu untuk daerah-daerah yang mengalami pasca banjir harus dilakukan pemulihan juga, ya termasuk pemulihan untuk daerah-daerah tangkapan air," katanya kepada awak media di Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Cianjur, Jawa Barat, Selasa (6/4/2021).
Adapun upaya pemulihan yang nantinya akan dilakukan yakni dengan menerapkan sistem penanaman pohon di suatu titik.
Dengan penerapan sistem tersebut nantinya dia berharap dapat mencegah adanya bencana serupa di kemudian hari.
Baca juga: UPDATE Terkini Korban Bencana Banjir Bandang NTT: 84 Orang Meninggal, 103 Orang Dinyatakan Hilang
"Lewat vegetasi dan sebagainya supaya ke depan bencana ini bisa kita minimalisir lagi," tukasnya.
Sebagai informasi, bencana banjir dan longsor yang menimpa sejumlah wilayah di NTT terjadi di sejumlah wilayah, yaitu di Kabupaten Malaka terjadi sejak hari Jumat (2/4/2021) lalu.
Pada Minggu (4/4/2021) esok harinya, bencana serupa juga menimpa wilayah Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Lembata, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Kupang, dan Kota Kupang pada dini hari 01.00 WITA.