Saat Diaz Hendropriyono Bincang Bareng Dubes Arab Saudi: Bahas Kuota Haji Hingga Pengaruh Iran
Diaz pun menambahkan bahwa hubungan Arab Saudi dengan AS tidak akan terpengaruh dengan apapun yang terjadi belakangan ini.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono kembali mendapat tamu spesial yakni Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, YM Essam Bin Abed al-Thaqafi dalam acara Masbos Podcast.
Dengan kapasitasnya sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Isu Strategis, Diaz Hendropriyono tampak handal mencermati isu-isu hubungan internasional yang terjadi.
Podcast dalam bahasa Inggris itu, keduanya membicarakan banyak isu, seperti kuota haji Indonesia, hubungan Arab Saudi dengan Iran dan Israel, sampai hubungan dengan pemerintahan Amerika, Joe Biden pasca kejadian Jamal Khassogi.
Baca juga: Arab Saudi Buka Izin Umrah Terbatas Mulai Ramadhan, Ini Syaratnya
Dalam Podcast, Diaz meminta penambahan kuota haji.
"Apakah anda dapat membantu kami untuk mendapatkan ekstra kuota haji apabila keadaan sudah membaik?" tanya Diaz melalui kanal YouTube Diaz Hendropriyono, Selasa (6/4/2021).
Essam pun menjawab "Tentu saja, anda tahu bagaimana pentingnya haji bagi masyarakat Indonesia. Ketika kita bicara tentang 220 ribu sampai dengan 230 ribu kuota itu terlihat kecil, namun jumlah itu besar dibandingkan negara lain dan dua tahun lalu kami memberikan 10 ribu kuota tambahan," ungkapnya.
Kemudian ketika ditanya tentang hubungan Arab Saudi dengan Amerika, khususnya baru-baru ini ada artikel yang menyatakan Presiden AS Joe Biden mengatakan Arab Saudi akan dimintai pertanggungjawaban setelah adanya laporan yang menyatakan pangeran memerintahkan penangkapan atau pembunuhan Jamal Khashoggi.
Baca juga: Arab Saudi Rilis Aturan Baru Umrah, Tiga Kategori Jemaah Ini Diizinkan ke Kota Suci Selama Ramadhan
Essam menjawab bahwa dalam setiap hubungan pasti ada dinamika di dalamnya.
"Setiap hubungan pasti mengalami pasang surut, namun hubungan Amerika dan Saudi bukan hubungan yang baru. Hubungan ini akan terus berlanjut walaupun kami senang atau tidak?" jawabnya.
Diaz pun menambahkan bahwa hubungan Arab Saudi dengan AS tidak akan terpengaruh dengan apapun yang terjadi belakangan ini.
"Saya kira tidak!" jawab Essam.
Selanjutnya ketika ditanyakan mengenai pengaruh Iran terhadap Timur Tengah.
Essam mengatakan "It’s a bad influence, of course" (Pengaruh yang buruk tentunya, red)".
Secara to the point, Essam mengatakan tersebut mengingat perseteruan puluhan tahun di antara Arab Saudi dan Iran, diperparah lagi oleh perbedaan agama.
Mereka masing-masing adalah pengikut salah satu dari dua sekte utama dalam Islam. Sebagian besar Iran adalah Muslim Syiah, sementara Arab Saudi melihat negara mereka sebagai kekuatan Muslim Sunni.
Sebelumnya Duta Besar Palestina untuk Indonesia, YM Zuhair Al-Shun telah juga telah berbicara di podcast milik Ketua Umum DPN Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI).
Diaz dan Zuhair pun membahas hubungan diplomatik yang terjalin antara Indonesia dan Palestina.