UPDATE Korban Bencana Alam di NTT: 117 Orang Meninggal, 76 Masih Dalam Pencarian
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengabarkan data terbaru korban bencana alam di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
BNPB Dukung Penuh Penanganan Darurat Banjir Bandang
Diketahui Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo melakukan peninjauan pasca bencana banjir bandang yang melanda Kabupaten Lembata, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (6/4/2021).
Kabupaten Lembata termasuk lokasi yang mengalami dampak dengan kategori berat.
Kondisi permukiman yang berada di bawah bukit menjadi satu pemicu besarnya dampak yang terjadi.
Cuaca ekstrem Siklon Tropis Seroja menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor di lokasi tersebut.
Akses jalan sempat terputus akibat banyak batu besar dan material yang terbawa saat longsor.
Baca juga: Kepala BNPB Tinjau Lokasi Pengungsian dan Dapur Umum di Lewoleba NTT
Dalam kunjungannya, Doni Monardo sempat berbincang dengan warga yang terdampak langsung untuk menanyakan beberapa kebutuhan darurat yang sangat diperlukan warga sekitar.
Doni Monardo menegaskan para warga yang terdampak harus mendapatkan pertolongan secara maksimal.
"Memastikan mereka yang menderita luka ringan atau berat mendapatkan perawatan kesehatan yang maksimal," kata Doni.
Sebelumnya rombongan juga sempat meninjau dapur umum serta kondisi pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lewoleba.
Baca juga: BNPB: 11 Daerah Terdampak Badai Siklon Tropis Seroja
Penerapan protokol kesehatan dalam penanganan korban juga menjadi perhatian penting untuk bertujuan menekan angka penularan Covid-19.
Seperti yang sudah diinformasikan sebelumnya, BNPB sudah mengerahkan tiga helikopter. Dua Helikopter ini berjenis Heli MI-8 dengan daya angkut delapan ton, heli Kamov 32 A dengan daya angkut lima ton, dan heli EC-115 dengan kapasitas dua belas seats.
Dua helikopter difungsikan untuk menjangkau distribusi logistik di beberapa desa yang terisolir pasca terputusnya akses diakibatkan longsor, satu helikopter lainnya untuk mengakomodir para warga yang membutuhkan pertolongan darurat terutama kelompok rentan.
Selain itu, helikopter juga mengangkut para tenaga medis yang ditugaskan di posko penanganan darurat.
BNPB melakukan koordinasi dengan TNI-Polri, Kementrian Kesehatan, Kementrian Sosial, Kementrian PUPR, Gubernur NTT, Bupati Flores Timur, BPBD Flores Timur, dan tim gabungan lainnya untuk segera menambah alat berat guna proses evakuasi terhadap korban yang tertimbun lumpur.
Baca juga: BNPB Terjunkan 2 Helikopter Evakuasi Korban Luka dan Kelompok Rentan di Larantuka