Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Apa Perbedaan Siklon Tropis Seroja dengan Siklon Sebelumnya yang Melanda Indonesia? Ini Kata BMKG

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Dwikorita Karnawati menyebut siklon tropis Seroja ini tidak wajar.

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Apa Perbedaan Siklon Tropis Seroja dengan Siklon Sebelumnya yang Melanda Indonesia? Ini Kata BMKG
YouTube Sekretariat Presiden RI
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi (BMKG), Dwikorita Karnawati, menampilkan animasi gambaran siklon tropis Seroja yang terjadi di NTT dalam rapat koordinasi, Selasa (6/4/2021). Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Dwikorita Karnawati menyebut siklon tropis Seroja ini tidak wajar. 

"Saat terbentuk itu sudah masuk di Kupang, yang merahnya yang pusarannya tinggi berada di darat," terangnya.

Dwikorita pun menyebut bahwa kejadian seperti Siklon Seroja ini, siklon yang masuk ke daratan, baru pertama kali terjadi Indonesia.

"Ini yang baru pertama kali terjadi di Indonesia," ungkapnya.

"Nampaknya merupakan yang paling kuat dari yang sebelum-sebelumnya," ungkap Dwikorita.

Dampak Siklon Seroja

Siklon Tropis Seroja ini telah memunculkan sejumlah bencana seperti banjir dan tanah longsor di wilayah NTT.

Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Senin (5/4/2021), pukul 23.00 WIB sebanyak 2.019 KK atau 8.424 warga mengungsi serta 1.083 KK atau 2.683 warga lainnya terdampak.

Berita Rekomendasi

Pemerintah daerah terus memutakhirkan data dari kaji cepat di lapangan.

Warga yang mengungsi tersebar di lima kabupaten di wilayah Provinsi NTT.

Pengungsian terbesar diidentifikasi berada di Kabupaten Sumba Timur dengan jumlah 7.212 jiwa (1.803 KK) , Lembata 958, Rote Ndao 672 (153 KK), Sumba Barat 284 (63 KK) dan Flores Timur 256.

Siklon tropis ini berdampak di 8 wilayah administrasi kabupaten dan kota, antara lain Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur, Malaka, Lembata, Ngada, Sumba Barat, Sumba Timur, Rote Ndao dan Alor.

Total warga meninggal dunia (MD) berjumlah 128 warga meninggal dunia selama cuaca ekstrem berlangsung di beberapa wilayah tersebut, dengan rincian Kabupaten Lembata 67 orang, Flores Timur 49, dan Alor 12.

Total korban hilang mencapai 72 orang, dengan rincian Kabupaten Alor 28 orang, Flores Timur 23, dan Lembata 21.

Bencana cuaca ekstrem di beberapa wilayah tadi juga berdampak pada sejumlah kerugian total antara lain 1.962 unit rumah terdampak, 119 unit rumah rusak berat (RB), 118 unit rumah rusak sedang (RS) dan 34 unit rumah rusak ringan (RR), sedangkan fasilitas umum (fasum) 14 unit RB, 1 RR dan 84 unit lain terdampak.

(Tribunnews.com/Tio)

Berita lainnya seputar siklon tropis

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas