DPR Minta LPG Tidak Lagi Dijual ke Korporasi
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, MH Said Abdullah menginginkan subsidi LPG dapat tepat sasaran.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hasanudin Aco
Direktur Pemasaran Pusat & Niaga PT Pertamina Patra Niaga, Hasto Wibowo mengatakan, kerjasama ini memastikan keamanan pasokan LPG nasional yang diproyeksikan terus meningkat setiap tahunnya.
“Saat ini balance kebutuhan impor LPG nasional mencapai 6 juta ton per tahun, harapannya dengan kerjasama ini Pertamina dapat memperluas sumber pasokan dan menjaga kestabilan pasokan,” ujar Hasto dalam keterangannya, Minggu (7/3/2021).
Hasto menambahkan, perjanjian ini kemungkinan diperpanjang setiap tahunnya, dengan tetap dilakukan evaluasi terlebih dahulu sebelum perjanjian berakhir.
Baca juga: Pertamina Optimalkan Stok Pasokan LPG 3 Kg di Tasikmalaya
Menurutnya, kerjasama ini merupakan salah satu strategi pengadaan bundling produk LPG dan petrokimia langsung dari produsen.
"Diharapkan kerjasama ini dapat menciptakan peluang kolaborasi jangka panjang untuk produk LPG dan petrokimia dengan tentunya tetap memperhatikan perkembangan dari bisnis petrokimia serta mengacu kebijakan bauran energi nasional sebagaimana tercantum dalam RUEN,” tambah Hasto.
Baca juga: Pertamina Targetkan 2.000 Outlet LPG dan 100 usaha kecil Gunakan LPG Nonsubsidi
Sementara itu Senior President International Relations ADNOC, Salem Raheb Al Meheiri menyambut baik kerjasama strategis dengan Pertmaina.
“Sebagai salah satu produsen LPG, minyak mentah, dan Petrokimia terbesar di dunia, ADNOC menjamin akan memasok produk dengan handal ke Indonesia,” jelasnya.