Cegah Penyebaran Covid-19, BNPB dan Kemenkes Salurkan Puluhan Ribu Alat Swab Antigen ke NTT
Penyerahan alat swab antigen tersebut diprioritaskan untuk daerah yang rentan penularan virus Covid-19 seperti halnya pengungsian.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) telah menyalurkan puluhan ribu alat swab antigen ke wilayah bencana banjir bandang di Nusa Tenggara Timur.
Kepala BNPB Doni Munardo mengatakan, penyerahan alat swab antigen tersebut diprioritaskan untuk daerah yang rentan penularan virus Covid-19 seperti halnya pengungsian.
"Dari Kemenkes bersama BNPB juga telah menyalurkan puluhan ribu swab antigen yang di prioritaskan ke daerah yang resiko penularannya tinggi yaitu tempat tempat pengungsian," tutur Doni saat konferensi pers virtual, Rabu (7/4/2021) malam.
Baca juga: Cegah Penyebaran Covid-19, BNPB Putuskan Tak Bangun Huntara di Seluruh Titik Bencana NTT
Lebih lanjut Doni mengatakan, penyaluran alat swab antigen tersebut merupakan upaya pemerintah untuk mendeteksi secara dini penyebaran virus Covid-19.
Agar nantinya bisa ditindaklanjuti jika terdapat masyarakat yang ketika dites telah terpapar.
Hal itu juga disebutkan Doni agar tidak terjadi penyebaran Covid-19 yang nantinya menimbulkan masalah baru di daerah pengungsian.
Saat ini ribuan alat tes swab antigen tersebut kata Doni telah diserahkan kepada Pemerintah Provinsi NTT untuk didistribusikan ke wilayahnya.
"Kami sudah serahkan ke pemerintah provinsi pendistribusiannya, sehingga pemerataannya ini bisa berjalan dengan lebih baik," tuturnya.
Lanjut Doni, saat ini juga pihaknya telah melakukan pengecekan kelayakan Rumah Sakit di beberapa wilayah termasuk di Kabupaten Lembata dan Kabupaten Alor.
Dirinya menyebut, semua kesiapan Rumah Sakit tersebut relatif bagus dan sudah didatangkan tenaga dokter dari beberapa daerah oleh Kemenkes.
"Termasuk juga ada tawaran dari relawan medis untuk memperkuat tenaga dokter yang ada saat ini," tukasnya.