DPR Nilai Generasi Muda Indonesia Miliki Peluang Majukan Indonesia Melalui Industri Kreatif
Meutya Hafid menilai generasi muda atau milenial memiliki peluang besar dalam memajukan dan meningkatkan perekonomian Indonesia.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid menilai generasi muda atau milenial memiliki peluang besar dalam memajukan dan meningkatkan perekonomian Indonesia melalui industri kreatif.
Pemuda Indonesia dianggap memiliki modal yang besar yaitu mempunyai ide-ide kreatif dan inovatif yang kemudian dapat direalisasikan dalam perindustrian.
Hal itu disampaikan Meutya Hafid saat menjadi keynote speaker dalam acara webinar ngobrol bareng legislator bertajuk "Content Creator Sebagai Pelaku Ekonomi Kreatif Indonesia" yang digelar secara virtual zoom di Jakarta, Jumat (16/4/2021).
Selain Meutya Hafid, para pembicara yang hadir dalam acara itu diantaranya, Direktur Pemberdayaan Informatika Kemkominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto dan content creator, Randy Raharja.
"Para pemuda di era digital ini juga memiliki kelebihan yaitu dapat menguasai teknologi dan hal tersebut dapat dikolaborasikan dengan ide-ide kreatif yang mereka miliki," ujarnya.
Baca juga: Menparekraf Pastikan Pelaku Ekonomi Kreatif Dapat Jatah Stimulus Rp 400 Miliar, Ini Progresnya
Menurut Meutya Hafid, profesi content creator di Indonesia saat ini sangat masif, apalagi Indonesia merupakan negara dengan salah satu pengguna internet terbesar di dunia.
"Content creator seperti selebgram, youtuber, beauty vlogger di Indonesia saat ini sangat masif, para pembuat konten ini bisa memberikan hasil pemikirannya yang kreatif dan inovatif untuk mengeksplorasi berbagai produk dan jasa yang beragam," katanya.
Sementara itu, Direktur Pemberdayaan Informatika Kemkominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto mengatakan ada 5 visi pemerintahan Joko Widodo dalam percepatan transformasi digital.
Diantaranya, perluasan akses dan peningkatan infrastruktur digital, roadmap transformasi digital di sektor-sektor strategis, percepatan integrasi pusat data nasional, persiapan kebutuhan SDM talenta digital dan regulasi skema pendanaan dan pembiayaan transformasi digital.
"Kesemuanya masuk dalam kerangka kerja literasi digital untuk program digital society, digital economy dan digital government. Kerangka kerja literasi digital disusun untuk materi dan topik kurikulum yang akan diajarkan ke masyarakat," jelasnya.
Di tempat yang sama, content creator Randy Raharja mengatakan dalam dunia content creator yang harus dipahami adalah investasi membangun awareness adalah koneksi.
"Pada akhirnya akan ada orang yang dikenal secara luas sebagai entertainer atau hanya sebagai tokoh atau sosok yang berpengaruh. Dua sosok ini, akan memberikan impact berbeda pada circlenya masing-masing," ujarnya.
Di depan para peserta webinar yang mayoritas para mahasiswa dan warga masyarakat kota Medan, Randy Raharja memberikan tips untuk menjadi content creator harus menyadari segmen konten yang akan dipilih serta tujuan apakah konten untuk personal branding atasu bisnis.
"Harus dimulai dari start small, dengan membuat persona dasar seperti cara dan jargon-jargon ciri khas," jelasnya.