Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Intensitas Siklon Tropis Surigae Meningkat, Ini 9 Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat

Siklon Tropis Surigae diperkirakan akan meningkat 24 jam kedepan, berikut ini 9 wilayah yang hujan lebat disertai kilat/petir serta angin kencang.

Penulis: Lanny Latifah
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Intensitas Siklon Tropis Surigae Meningkat, Ini 9 Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat
istimewa
Siklon Tropis Surigae yang saat ini sedang terjadi di perairan Samudera Pasifik sebelah utara Papua Barat diperkirakan mengalami kenaikan intensitas dalam 24 jam ke depan dan terus bergerak mengarah ke barat laut. 

TRIBUNNEWS.COM - Intensitas Siklon Tropis Surigae meningkat 24 jam ke depan, berikut ini 9 wilayah yang berpotensi hujan lebat disertai kilat/petir serta angin kencang.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengatakan, Siklon Tropis Surigae diperkirakan mengalami kenaikan intensitas dalam 24 jam ke depan.

"Siklon Tropis Surigae saat ini sedang terjadi di perairan Samudera Pasifik sebelah utara Papua Barat yang diperkirakan mengalami kenaikan intensitas dalam 24 jam ke depan dan terus bergerak mengarah ke barat laut," kata Raditya Jati, dalam Siaran Pers BNPB 336/Pers-PusdatinKK/BNPB/Dis.02.01/IV/2021 yang diterima Tribunnews.com, Sabtu (17/4/2021).

Berdasarkan analisa yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Siklon Tropis Surigae cenderung bergerak menjauhi wilayah Indonesia.

Namun, hal tersebut tetap memberikan dampak tidak langsung bagi sejumlah provinsi di Indonesia.

Baca juga: Siklon Tropis Surigae Meningkat, BNPB Minta Sembilan Provinsi Siaga

Baca juga: Apa Itu Siklon Tropis Surigae? Ini Penjelasan dan Dampaknya di Sejumlah Wilayah

Menurut prediksi BMKG hingga Sabtu (17/4/2021) pukul 19.00 WIB, posisi siklon tropis tersebut masih akan berada di perairan Samudera Pasifik dan diperkirakan bergerak menuju sebelah utara Maluku Utara, atau pada 11.7 LU dan 129.7 BT, atau sekitar 1.040 kilometer sebelah utara timur laut Tahuna.

Adapun siklon tropis ini diperkirakan akan bergerak dengan kecepatan 10 knot atau 19 kilometer per jam dengan kekuatan 95 knots atau 185 kilometer per jam dengan tekanan 935 hPa.

Siklon Tropis Surigae yang saat ini sedang terjadi di perairan Samudera Pasifik sebelah utara Papua Barat diperkirakan mengalami kenaikan intensitas dalam 24 jam ke depan dan terus bergerak mengarah ke barat laut.
Siklon Tropis Surigae yang saat ini sedang terjadi di perairan Samudera Pasifik sebelah utara Papua Barat diperkirakan mengalami kenaikan intensitas dalam 24 jam ke depan dan terus bergerak mengarah ke barat laut. (istimewa)
Berita Rekomendasi

Akibat adanya pergerakan dan fenomena siklon tropis tersebut, maka BMKG memprediksi dampaknya dapat berupa potensi hujan lebat disertai kilat/petir serta angin kencang di sembilan wilayah, meliputi:

1. Kalimantan Barat

2. Kalimantan Tengah

3. Kalimantan Utara

4. Kalimantan Timur


5. Sulawesi Utara

6. Gorontalo

7. Sulawesi Tengah

8. Maluku Utara

9. Papua Barat

Kemudian, gelombang air laut setinggi 1,25-2,5 meter berpeluang terjadi di Laut Sulawesi, Perairan Kep. Sangihe, Perairan Kep. Sitaro, Perairan Bitung - Likupang, Laut Maluku, Perairan Selatan Sulawesi Utara, Laut Halmahera, dan Perairan Biak hingga Jayapura.

Selanjutnya, gelombang air laut dengan ketinggian rata-rata 2,5-4,0 meter berpeluang terjadi di Perairan Kep. Talaud dan Perairan utara Halmahera.

Selain itu, untuk gelombang air laut setinggi 4,0-6,0 meter berpeluang terjadi di Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua Barat.

"Sehubungan dengan adanya perkembangan informasi mengenai Siklon Tropis Surigae tersebut, maka Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Kedeputian Bidang Pencegahan mengintruksikan kepada pemangku kebijakan di Kabupaten/Kota di wilayah masing-masing agar dapat melaksanakan upaya penguatan kesiapsiagaan menghadapi beberapa dampak dari siklon tropis tersebut," ujar Raditya Jati.

Dalam hal ini, pemerintah di daerah diharapkan dapat melaksanakan amanah yang tertuang pada Surat Deputi Bidang Pencegahan BNPB nomor B27IBNPB/DIl/PK.03.02/04/2021 tanggal 13 April 2021 tentang Peringatan Dini dan Langkah-Langkah Kesiapsiagaan Menghadapi Potensi Bibit Siklon Tropis 94w yang berkembang menjadi Siklon Tropis Surigae.

Baca juga: Awas Siklon Tropis Surigae! BMKG Prediksi Berkembang Jadi Topan

Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG 33 Kota Sabtu 17 April 2021, Hujan Petir hingga Hujan Lebat

Pemangku kebijakan di daerah juga diminta agar melaksanakan apa yang tertuang dalam Surat Edaran (SE) Kementerian Dalam Negeri melalui Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Nomor 360/2067/BAK tanggal 16 April 2021 tentang Langkah Antisipatif Terhadap Potensi Bibit Siklon Tropis.

Adapun beberapa hal yang tercantum dalam SE tersebut meliputi koordinasi dan sinergitas Forkopimda, peningkatan kewaspadaan terhadap potensi bencana yang dapat ditimbulkan, persiapan sarana dan prasarana, peningkatan kesiapsiagaan dan membangun rencana kontijensi dan pelaksanaan SOP penanganan darurat berbasis penerapan protokol kesehatan bersama Satgas Penanganan Covid-19.

Kemudian penyebaran informasi melalui media dan kearifan lokal, pengalokasian APBD, pembinaan dan pengawasan serta monitoring wilayah dan pelaporan hasil pelaksanaan penanggulangan bencana dari bupati/wali kota kepada Kementerian Dalam Negeri.

Baca juga: Siklon Tropis Surigae Meningkat 24 Jam Nanti, Kalimantan Sampai Papua Waspada Hujan Deras dan Petir

Apa Itu Siklon Tropis Surigae?

Dikutip dari laman BMKG, penamaan siklon atau badai tropis Surigae ini dilakukan oleh Japan Meteorogical Agency (JMA), termasuk analisis dan pergerakannya.

Siklon Tropis Surigae ini mengakibatkan peningkatan kecepatan angin di sejumlah wilayah.

"Akibatnya, saat ini terjadi peningkatan kecepatan angin rata-rata di wilayah Utara Sulawesi dan Sekitarnya berkisar 8 - 20 knot," ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati.

Dwikorita menerangkan, siklon atau Badai Tropis ini diprakirakan akan berkembang menjadi Badai Tropis Kuat (STS) dan bahkan Typhoon (TY) pada tanggal 16 April 2021.

Sementara itu, Guswanto, Deputi Meteorologi menjelaskan, Siklon Tropis Surigae ini juga mempunyai dampak secara tidak langsung.

Dampak tersebut mengakibatkan kecepatan angin di utara Sulawesi dan sekitarnya diprakirakan akan terus meningkat secara bertahap hingga puncaknya pada 18 April 2021.

Begitu juga dengan hujan yang akan mengguyur dengan intensitas ringan hingga sedang dan berpotensi hujan lebat sebagai akibat dampak tidak langsung wilayah yg berdekatan dengan posisi siklon tropis.

"Sedangkan tinggi gelombang laut akan mengalami peningkatan hingga puncaknya pada 18 April 2021. Gelombang ini bahkan dapat mencapai kategori sangat tinggi (4,0 - 6,0 m) di wilayah Perairan Kepulauan Sitaro, Sangihe, dan Talaud, serta Laut Maluku bagian utara," ujarnya.

Guswanto mengatakan, saat ini BMKG (TCWC Jakarta) terus memantau perkembangan Siklon Tropis Surigae tersebut.

BMKG juga mengimbau kepada masyarakat untuk waspada dan tetap berhati-hati dengan potensi angin kencang, hujan lebat, dan dampak lanjutannya seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.

(Tribunnews.com/Latifah/Widya)

Berita lainnya terkait BMKG Prakiraan Cuaca

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas