Ekonom Tagih Janji Kampanye Jokowi Tuntaskan Kasus BLBI
Untuk itu, rakyat wajib mengingatkan pemerintahan Jokowi agar jangan melupakan janji.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Ekonomi dan Politik Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Keuangan Negara (LPEKN), Sasmito Hadinagoro kembali menagih janji kampanye Joko Widodo pada pilpres 2014 yang belum ditunaikan hingga saat ini.
Salah satunya, penuntasan mega skandal Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang merugikan keuangan negara triliunan rupiah.
"Mari kita melawan lupa. Kita tagih janji Ir Jokowi saat kampanye Pilpres 2014," ujar Sasmito di Jakarta, Senin (19/4/2021).
Menurutnya, tema besar kampanye Joko Widodo adalah pemberantasan korupsi.
Dan korupsi terbesar dalam sejarah republik ini yakni mega skandal BLBI.
Untuk itu, rakyat wajib mengingatkan pemerintahan Jokowi agar jangan melupakan janji.
Apalagi, sebenarnya, janji penuntasan serta penegakan BLBI Gate ini sudah didengungkan saat kampanye Pilpres 2014 lalu.
Baca juga: ICW: Satgas BLBI Gimik Pemerintah Usai Penghentian Kasus Sjamsul Nursalim
Namun hingga kini, upaya menuntaskan skandal BLBI bernilai ratusan triliun ini ibarat jauh panggang dari api.
Bahkan terkesan, kata dia, kasus BLBI Gate ini sengaja dilupakan oleh pemerintahan ini.
Padahal, sejumlah data tentang skandal ini sudah pernah dipaparkannya, termasuk di era Presiden Soesilo Bambang Yudoyono (SBY).
Sayangnya, lanjut Sasmito, data-data tentang BLBI Gate ini diabaikan.
"Kita ingin tegaskan, kasus BLBI Gate memberatkan dan menjadi beban generasi yang akan datang," tuturnya.
Beratnya beban BLBI Gate ini sudah pernah disampaikan Wapres Jusuf Kalla.
Menurut Sasmito, saat berpidato di depan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Jusuf Kalla mengakui beban bunga obligasi rekap ex-BLBI puluhan triliun memberatkan keuangan negara.