Ekonom Tagih Janji Kampanye Jokowi Tuntaskan Kasus BLBI
Untuk itu, rakyat wajib mengingatkan pemerintahan Jokowi agar jangan melupakan janji.
Editor: Hasanudin Aco
Berdasarkan data, sampai dengan akhir periode presiden SBY berkuasa tahun 2014, dana APBN patut diduga Rp 960 triliun uang negara yang 70% bersumber dari pajak yang disetor rakyat dari Sabang sampai Merauke disalahgunakan.
Bahkan sebesar Rp 600 triliun uang pajak rakyat ini dipakai membayar subsidi bunga obligasi rekap ex-BLBI.
"Saya blak-blakan menyampaikan ini. Justru bank plat merah (Mandiri-Red) sesungguhnya sejak diberi subsidi bunga obligasi rekap ex-BLBI dengan ngantongi obligasi rekap fiktif Rp 73 trilun," jelasnya.
Dengan bunga obligasi rekap ex-BLBI rata-rata 10% per tahun maka dana publik di salah satu bank rekap BUMN justru sukses membobol dana BLBI Gate fresh.
Dikatakan upaya pembobolan terlihat di era Direksi Mandiri Agus Martowardoyo dan Pahala Mansuri.
"Sebab tahun 2010- 2012 yang lalu mereka sukses menjual obligasi rekapitalisasi pemerintah Rp 56 Triliun kepada Bank Inggris, Standard Chartered," terangnya.
Lebih lanjut, Sasmito kembali menagih komitmen pemerintah menuntaskan BLBI Gate ini.
Hal ini penting mengingat negara membutuhkan dana ratusan triliun rupiah untuk recovery ekonomi rakyat di tengah pandemi corona.
"Ayo kerja kerja keras dengan jujur, transparan dan akuntable sesuai UU No 17 tahun 2003 bahwa masyarakat berhak mengetahuinya masalah tata kelola keuangan negara," terangnya.
Sasmito juga mengeritik langkah pemerintah melakukan sita terhadap beberapa aset yang diklaim milik negara.
Padahal secara kasat mata ada aset pemerintah seperti BCA yang nilai mencapai Rp 700 Triliun.
"Saya sebagai warga negara yang masih peduli dengan kondisi Ekonomi Negeri yang sedang mengalami defisit besar, siap membantu demi kepentingan negara. Saya juga serius membantu pemerintah menuntaskan BLBI Gate dengan data-data yang dimiliki," pungkasnya.