Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Setelah Bahlil-Ahok, Nama Muhammad Lutfi dan Menantu Wapres Ikut Diprediksi Jadi Menteri Investasi

Setelah Bahlil Lahadalia dan Ahok, kini muncul nama Muhammad Lutfi dan menantu Wapres, Rapsel Ali diprediksi jadi Menteri Investasi.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Setelah Bahlil-Ahok, Nama Muhammad Lutfi dan Menantu Wapres Ikut Diprediksi Jadi Menteri Investasi
Kolase Tribunnews.com/Reynas Abdila dan Tribunnews/Irwan Rismawan
Foto dari kiri ke kanan: Muhammad Lutfi, Rapsel Ali, Bahlil Lahadalia. Setelah Bahlil Lahadalia dan Ahok, kini muncul nama Muhammad Lutfi dan menantu Wapres, Rapsel Ali yang diprediksi jadi Menteri Investasi. 

TRIBUNNEWS.COM - Nama-nama yang muncul sebagai calon kuat untuk mengisi pos kementerian Investasi semakin berhembus kencang.

Setelah nama Bahlil Lahadalia dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) masuk jadi bursa calon Menteri Investasi di Kabinet Jokowi-Amin, kini nama lain ikut disebut.

Di antaranya nama menantu Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin, Muhammad Rapsel Ali dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.

Selain Bahlil dan Ahok, nama Lutfi dan Rapsel Ali juga tak kalah kuat untuk diisukan masuk jajaran calon menteri baru di tengah isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju.

Bahkan, Rapsel Ali mengaku sudah bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (14/4/2021) lalu.

Sementara, sosok Muhammad Lutfi digadang-gadang akan mumpuni dijadikan Menteri Investasi, terlebih untuk menggaet investor global.

Baca juga: UPDATE Isu Reshuffle: Munculnya Nama Menantu Wapres hingga Pernyataan Sekum Muhammadiyah

Baca juga: Nama-nama yang Diprediksi Jadi Menteri Investasi, Ada Bahlil Lahadalia dan Ahok

Berikut Tribunnews.com rangkum empat calon kuat yang diprediksi jadi Menteri Investasi:

Berita Rekomendasi

1. Anggota DPR Fraksi Nasdem, Rapsel Ali

Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) NasDem, Ahmad Ali ikut buka suara menanggapi apabila Presiden Jokowi berniat merekrut kadernya menjadi menteri.

Menurut Ahmad Ali, setiap partai politik akan senang jika kadernya dianggap layak dan punya kompetensi menduduki jabatan publik.

Terlebih jabatan tersebut ialah menteri di kabinet.

Ahmad Ali pun merekomendasikan salah satu kader Nasdem yang disebut akan mengisi kursi menteri.

Yakni, Anggota DPR Fraksi Nasdem, Muhammad Rapsel Ali yang tak lain adalah menantu Wakil Presiden, Ma'ruf Amin.

Kendati demikian, ia tak menampik siapa saja yang nantinya diangkat menjadi menteri merupakan sepenuhnya hak prerogatif dari presiden.

"Sebagai partai pasti senang kalau ada kader dianggap layak atau mumpuni menjadi menteri."

"Namun kami paham benar bahwa mengangkat atau memberhentikan seseorang pada suatu jabatan, itu menjadi kewenangan Presiden," ujarnya kepada wartawan, dikutip dari Tribunnews.com.

Setelah Bahlil Lahadalia dan Ahok, kini muncul nama Muhammad Lutfi dan menantu Wapres, Rapsel Ali yang diprediksi jadi Menteri Investasi.
Foto dari kiri ke kanan: Muhammad Lutfi, Rapsel Ali, Bahlil Lahadalia. Setelah Bahlil Lahadalia dan Ahok, kini muncul nama Muhammad Lutfi dan menantu Wapres, Rapsel Ali yang diprediksi jadi Menteri Investasi. (Kolase Tribunnews.com/Reynas Abdila dan Tribunnews/Irwan Rismawan)

Di sisi lain, Rapsel Ali mengaku telah diundang ke Istana untuk menghadap Presiden Jokowi di tengah wacana reshuffle kabinet.

Mantan Ketua Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional Indonesia (Gapeksindo) Sulawei Selatan ini mengakuibertemu Presiden Jokowi pada Rabu, 14 April 2021 lalu.

Sehari setelahnya, Ketua Asosiasi Perdagangan Barang, Distributor, Keagenan, dan Industri Indonesia (Ardin) Sulawesi Selatan ini juga mengaku bertemu dengan Wakil Presiden, Ma’ruf Amin.

"Rabu pagi saya bertemu Presiden Jokowi. Keesokan harinya saya dipanggil Wakil Presiden."

"Ada beberapa hal yang kami bahas, terutama persoalan-persoalan terkait kebangsaan.
"Intinya adalah bagaimana Indonesia bisa semakin maju," kata Rapsel Ali saat dikonfirmasi pada Sabtu (17/4/2021) lalu.

Soal ramainya pemberitaan dirinya akan masuk dalam kabinet, Rapsel menanggapinya dengan santai.

Ia hanya merasa sangat terhormat bisa bertemu Presiden dan membahas masalah kebangsaan.

"Kami berdialog sambil jalan bersama," ungkap pendiri Asosiasi Pemerintah Daerah Pesisir dan Kepulauan (Aspeksindo) ini.

2. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi

Nama Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi juga dikabarkan akan digeser menjadi Menteri Investasi.

Menanggapi isu tersebut, anggota Komisi XI DPR Kamrussamad menilai Lutfi memiliki kompetensi di bidang investasi.

Terlebih, Lutfi sebelumnya pernah menjabat sebagai Kepala BKPM, duta besar, dan mempunyai jaringan dunia usaha nasional maupun global.

"Kalau benar Muhammad Lutfi dipilih jadi Menteri Investasi, saya semakin optimis bahwa kita bisa menyakinkan investor global untuk masuk ke Indonesia," kata Kamarussamad saat dihubungi Tribunnews.com, Minggu (18/4/2021).

Dalam menggenjot investasi berkualitas di Indonesia, lanjut Kamrussamad, pemimpin Kementerian Investasi harus tangguh dan mampu mengurai masalah atau hambatan investasi di dalam negeri.

Kemudian memiliki pemikiran visioner, di mana jeli melihat peluang dan tantangan ke depan.

"Lalu harus memiliki jaringan, sekaligus tahu investor global. Dari ketiga itu, saya rasa figur Lutfi memiliki hal itu," tegasnya.

3. Kepala BKPM Bahlil Lahadalia

Nama Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia santer dikabarkan akan mengisi jabatan di pos kementerian Investasi.

Prediksi ini disampaikan oleh Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Piter Abdullah.

Piter menuturkan, sosok Bahlil Lahadalia masih pantas mengisi kursi Menteri Investasi.

Terlebih, melihat latar belakangnya sebagai pengusaha.

"Saya kira Pak Bahlil, dengan latar belakangnya sebagai pengusaha merupakan salah satu sosok yang memiliki kemampuan itu," ujar Piter, saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Sabtu (17/4/2021).

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (Tribunnews/Yanuar Riezqi Yovanda)

Selain Piter, Tenaga Ahli Utama Kedeputian Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin juga ikut memprediksi sosok yang akan menjadi Menteri Investasi.

Menurut Ali, kemungkinan besar Presiden Jokowi akan menempatkan pejabat lama dalam pos kementerian baru tersebut.

Untuk Kementerian Investasi, Ali menyebut nama Bahlil Lahadalia.

"Sebetulnya menteri-menteri milenial ini kan Presiden sudah tahu mereka miliki prestasi, termasuk Pak Bahlil, Menteri Mas Nadiem."

"Ini orang-orang berprestasi yang sudah diketahui Presiden, jadi enggak usah ragu," kata Ali saat dihubungi, Rabu (14/4/2021) lalu.

Baca juga: Reshuffle Harus Berdasarkan Kemaslahatan Bersama Bukan Sekadar Bagi-bagi Jabatan

4. Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

Sementara itu, nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok juga ikut masuk dalam prekdiksi sebagai Menteri Investasi.

Terkait hal ini, Piter Abdullah menilai, Ahok cukup kompeten untuk mengemban tugas tersebut.

Namun, menurutnya, ada hal berat yang harus dihadapi Ahok untuk memacu investasi di Indonesia.

"Pak Ahok bisa jadi menteri yang bagus, tapi noise akan banyak terjadi kalau beliau yang jadi menteri investasi."

"Ahok juga sangat kontroversi yang tidak bagus nanti dampaknya sulit dalam upaya membangun koordinasi dengan semua pihak," ungkapnya, Sabtu (17/4/2021).

Serupa dengan Piter, Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menilai, Ahok tidak akan pernah bisa menjadi menteri.

Pernyataan Refly Harun ternyata memiliki alasan khusus, di mana masa lalu Ahok yang membuatnya tak mungkin jadi menteri.

Kubu Demokrat AHY gugat peserta KLB ke PN, Pengamat Hukum Ketatanegaraan Refly Harun: Harusnya selesaikan di Mahkamah Partai Poltik (Parpol) dulu.
Refly Harun (Tangkapan Layar Youtube Refly Harun)

Hal itu disampaikan oleh Refly dalam kanal YouTube miliknya @Refly Harun, Jumat (16/4/2021).

"Mengenai Ahok, selama Undang-Undang Kementerian negara tidak diubah, maka selamanya itu pula Ahok tidak bisa menjadi menteri," kata dia.

"Spekulasi tentang Ahok itu tidak perlu lagi disebut-sebutkan terus-menerus," tambahnya.

Kemudian, Refly mengungkit masa lalu Ahok yang sempat ditahan karena kasus penistaan agama.

Menurutnya, kasus tersebut membuat Ahok tidak akan bisa diangkat menjadi menteri.

"Ahok sudah pernah dipenjara walaupun cuma 2 tahun tapi ancaman hukumannya adalah lima tahun."

"Sampai kapan pun Ahok tidak bisa menjadi menteri," ujarnya.

Deretan tokoh yang diprediksi berpeluang jadi Menteri Investasi, ada Bahlil Lahadalia dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Bahlil Lahadalia dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. (Kolase Instagram @basukibtp dan TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Di sisi lain, Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Riset dan Analisis (SUDRA) Fadhli Harahab menilai nama Ahok cocok menjadi calon Menteri Investasi.

"Kementerian Investasi Ahok (Basuki Tjahaja Purnama) cocok sepertinya. Selain berpengalaman, Ahok juga disebut masuk tim perumus ibu kota baru."

"Di sini peran Menteri diuji bagaimana menarik investor masuk meramaikan ibu kota tanpa melupakan daerah atau provinsi Lainnya," kata Fadhli saat dihubungi, Kamis (15/4/2021).

Kendati demikian, lanjut Fadhli, penunjukkan menteri merupakan hak prerogatif presiden.

Siapapun yang terpilih harus menjalankan visi misi presiden di wilayah invetasi.

"Itu hak presiden, saya kira beliau sudah menyiapkan kriterianya dan orang yang akan ditunjuknya," kata Fadhli.

(Tribunnews.com/Maliana//Choirul Arifin/Seno Tri Sulistiyono/Reynas Abdila/Wartakotalive.com)

Berita lain terkait Reshuffle Kabinet

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas